Find Us On Social Media :

Nekat Tikam Rekannya Berkali-kali karena Kesal Sering Dihina dan Diejek Sebagai Duda, Pelaku Pembunuhan: Tidak Menyesal! Puas!

By Novia, Sabtu, 18 Juli 2020 | 11:54 WIB

Sandra, warga Desa Simpang Tiga Sakti Kecamatan Tulung Selapan Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan, pelaku pembunuhan terhadap temannya sendiri dengan cara menusuk dada temannya berulang kal hingga tewas di tempat.

Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti

Grid.ID - Tak ada sedikitpun penyesalan yang terlintas di benak pelaku meskipun telah menghabisi nyawa rekannya sendiri.

Ya, seorang pria bernama Sandra (26) malah mengaku puas telah membunuh rekannya.

Warga Desa Simpang Tiga Sakti, Kecamatan Tulung Selapan, Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan, dikabarkan telah membunuh seorang bernama Fahmi (20).

Baca Juga: Buka-bukaan, Jessica Iskandar Sempat Ingin Bunuh Diri saat Hamil!  

Sekalipun Fahmi merupakan rekannya, namun Sandra mengaku tak menyesal sedikitpun telah menikamnya berkali-kali dengan senjata tajam.

"Tidak menyesal! Puas!" ujarnya pada Polres Ogan Komering Ilir dikutip dari Kompas.com pada Sabtu (18/7/2020).

Sebelum tragedi pembunuhan ini berlangsung, Sandra mengaku sudah lama tak bertemu dengan rekannya itu karena ada permasalahan.

Baca Juga: Hendak Melarikan Diri ke Luar Pulau Usai Bunuh Perwira Polisi Secara Membabi Buta, Pelaku Pembunuhan Akhirnya Ditembak Mati Saat Melakukan Perlawanan!

Ya, sebelumnya Fahmi disebutkan sering menghina dan mengejek Sandra lantaran berstatus sebagai duda.

Sebelum aksi tikam berlangsung, Sandra mengaku sempat diajak Fahmi untuk jalan-jalan menggunakan sepeda motor.

Namun, di tengah jalan keduanya sempat terlibat cekcok hingga adu mulut.

Baca Juga: Suasana Makam Khusus Pasien Covid-19 di Surabaya, Ribuan Nisan Putih Jadi Tanda Mereka yang Gugur karena Virus Corona

Akhirnya, Sandra mencabut pisau yang telah disisipkan di pinggangnya dan ditusukkan pada Fahmi.

Akibat hal tersebut, Fahmi dikabarkan jatuh dari motor dan masih sempat melarikan diri.

"Saat kami jatuh Fahmi langsung lari, lalu saya kejar dan kembali saya tusuk dadanya berulang kali, saya tidak tahu berapa kali," ungkap Sandra.

Baca Juga: Dendam Kesumat Bertahun-tahun Disimpan, Seorang Anak Tega Tembak Mati Orang Tuanya tapi sang Ayah Masih Hidup dan Jebloskan Putrinya di Penjara

Usai membunuh Fahmi secara brutal, Sandra pergi ke rumah keluarganya yang ada di Desa Lebung Gajah dan akhirnya diamankan polisi satu jam kemudian.

Kapolres Ogan Komering Ilir AKBP Alamsyah Pelupessy mengatakan, kini tersangka Sandra dikenakan Pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman mati.

Kapolres AKBP Alamsyah Pelupessy juga mengingatkan warga untuk meninggalkan kebiasaan membawa senjata tajam karena diduga menjadi penyebab kejahatan.

Baca Juga: Tega Habisi Nyawa Anak Sambungnya Secara Sadis, Ayah Tiri di Cakung Buang Jasad sang Bocah ke Kali Tengah Malam!

Sementara itu melansir dari Tribun Mataram, kasus serupa juga dialami M. Agung Kukuh (16).

Gara-gara plesetan lagu dangdut Rhoma Irama yang diniatkan untuk menghibur, Agung malah meregang nyawa di tangan rekannya.

Pelaku yang merasa tersinggung dengan lagu yang dinyanyikan Agung, akhirnya tanpa pikir panjang langsung bertengkar tanpa ampun.

Baca Juga: Pelakor Makin Garang! Sempat Panas-panasi Istri PNS dengan Kirimi Video Mesum, Wanita Ini Kini Berani Ancam Balik Lapor Polisi hingga Bikin Istri Sah Memohon Ampun dan Cabut Laporan!

"Korban dan pelaku sempat adu mulut, karena korban memplesetkan lagu itu dengan kata-kata ejekan. Namun, saat itu dilerai oleh teman-teman mereka," jelas Kapolsek Ilir Barat II Palembang, Kompol Agus H.

Setelah keduanya berhasil dilerai, mereka justru kembali bertemu di sebuah acara kuda lumping.

Pelaku yang melihat Agung akhirnya menghampiri korban dan menusukkan sebilah pisau pada rekannya itu.

Baca Juga: Miris! Hendak Buang Air Kecil Malah Melahirkan di Dalam Toilet, Seorang Ibu Panik Tarik Janinnya Tapi Kepala Sang Bocah Tertinggal di Rahim!

Tak tinggal diam, sebagai aksi balas dendam, Agung akhirnya mencabut pisau tersebut dan menusuk rekannya.

Setelah proses pemeriksaan, rupanya kedua remaja berusia 16 tahun itu diketahui sudah lama memiliki dendam satu sama lain.

"Pelaku sempat mencoba kabur ke luar Palembang. Namun, berhasil digagalkan. Hasil pemeriksaan, keduanya memang sudah lama memiliki dendam. Puncaknya, pelaku marah saat lagu itu dipelesetkan," ujar Agus.

(*)