Find Us On Social Media :

Postingan Anji Manji Soal Kejanggalan Foto Jenazah Pasien Covid-19 yang Terbungkus Plastik Tuai Kontroversi, Pemred National Geographic Indonesia: Sedih Ketika Pesohor Hanya Mengambil Secuil Pesan

By None, Selasa, 21 Juli 2020 | 19:53 WIB

Kolase foto Anji dan foto viral yang diduga jenazah pasien covid-19.

Grid.ID - Musisi Anji Manji menemukan kejanggalan dari viralnya foto yang diduga jenazah pasien covid-19.

Jenazah tersebut tampak terbungkus plastik, dipotret oleh seorang fotografer Indonesia, Joshua Irwandi.

Jenazah tersebut disebut sebelumnya adalah pasien Covid-19 di salah satu rumah sakit.

Baca Juga: Unggah Struk Tagihan Air di Media Sosial, Nycta Gina Beri Sindiran Soal Biaya yang Membludak hingga Mencapai Rp 26 Juta: Dipikir Saya Buka Waterboom Kali Ah!

Foto tersebut merupakan hasil karya Joshua Irwandi untuk majalah National Geographic edisi Agustus 2020.

Dalam keterangan di Instagram, Joshua menyebut foto ini menjadi pengingat dampak nyata dari pandemi Covid-19.

Penampakan foto ini langsung viral di media sosial, khususnya di Instagram.

Baca Juga: Diluar Dugaan! Ini 10 Fakta Ereksi yang Menakjubkan, Ssst.. Salah Satunya Bahas Durasi Loh

"Memotret korban virus Corona di Indonesia adalah tugas fotografi paling memilukan dan menyeramkan yang pernah saya lakukan. Dalam pikiran saya saat itu, apa yang terjadi pada orang ini bisa saja dialami oleh orang yang saya sayang, orang yang kita semua sayang," tulis Joshua seperti dikutip dari Instagramnya @joshirwandi, pada Jumat (17/7/2020).

Dalam gambar tersebut sangat terasa sekali bagaimana sang photographer ingin menyampaikan pesannya untuk semua masyarakat agar nggak lagi abaikan protokol kesehatan.

Baca Juga: Berhasil Taklukan Deretan Artis Cantik Mulai dari Luna Maya Hingga Sophia Latjuba, Ariel Noah Ungkap Rahasia Kharimanya

Unggahan pemilik akun @JoshIrwandi tersebut disertakan dengan caption bahasa inggris yang cukup panjang.

Membuat warganet yang membacanya jadi lebih aware dan benar-benar meyakini kalau corona memang benar adanya, bukan konspirasi yang selama disebutkan.

Berikut caption Joshua Irwandi yang sudah di terjemahkan:

Memotret para korban coronavirus di Indonesia adalah fotografi yang paling memilukan, paling menakutkan yang pernah saya lakukan.

Dalam pikiran saya pada saat itu saya hanya berpikir apa yang terjadi pada orang ini mungkin terjadi pada orang yang saya cintai, orang yang kita semua cintai.

Saya telah menyaksikan secara langsung bagaimana para dokter dan perawat terus mempertaruhkan hidup mereka untuk menyelamatkan kita.

Mereka adalah pahlawan sejati dari kisah ini, dan satu-satunya cara untuk menghargai pekerjaan mereka adalah mengikuti apa yang mereka sarankan kepada kita.

Kami merasa sangat penting bahwa gambar ini harus dibuat. Untuk memahami dan terhubung ke dampak manusia dari virus yang merusak ini.

Gambar ini diterbitkan di sini hari ini sebagai pengingat dan peringatan, akan bahaya yang terus membayangi.

Untuk memberi tahu kami tentang biaya manusia dari coronavirus dan bagaimana pemerintah dunia membiarkan masalah ini sampai sejauh ini.

Ketika kita menuju gelombang kedua pandemi, orang harus menyadari bahwa mereka tidak bisa menganggap enteng masalah ini.

Foto ini menyertai artikel yang muncul di National Geographic Magazine @natgeo dalam edisi Agustus 2020 mendatang yang baru. Tautan di BIO.

Ini juga pertama kalinya saya melihat gambar dalam cetakan.

Ada banyak orang yang harus berterima kasih, terutama @kayaleeberne, di mana ini adalah cerita cetak NG pertama yang dia edit;

@ jamesbwellford karena bereaksi pada cerita sejak awal; @andritambunan, @kkobre, dan @paullowephotography atas saran mereka;

dan yang tak kalah pentingnya mentor saya @geertvankesterenphoto atas dukungannya yang tak henti-hentinya sejak hari pertama.

Saya ingin mempersembahkan ini untuk staf medis - yang upaya tanpa pamrihnya memungkinkan kami untuk terus hidup.

Saya benar-benar rendah hati berada di tengah-tengah mereka melawan pandemi ini.

Dan kepada almarhum Paman Felix saya, yang dua tahun sebelum dia meninggal awal tahun ini, mengirimi saya email: "Teruslah mengambil gambar dan jangan pernah gagal melapor agar dunia tahu apa yang sebenarnya terjadi."

Silakan bagikan cerita ini dan silakan bertindak.

Ini adalah pandemi seumur hidup kita. Kita harus memenangkan pertempuran ini.

Baca Juga: Tips dan Trik Makeup Berdasarkan Bentuk Wajah ala Ryan Ogilvy: Manusia Sudah Diberi Porsi Masing-masing untuk Terlihat Cantik!

Anji melihat ada kejanggalan

Anji melihat ada sesuatu yang aneh dengan beredarnya foto tersebut secara luas.

Ia pun menyampaikan pandangan pribadinya tentang beberapa kejanggalan yang dia temukan.

"Tiba-tiba secara berbarengan foto ini diunggah oleh banyak akun-akun ber-follower besar, dengan caption seragam," tulis Anji mengawali analisanya, dikutip Wartakotalive.com dari akun Instagram pribadinya, Minggu (19/7/2020).

Anji heran kenapa foto tersebut disebarluaskan secara bersamaan oleh beberapa akun. Sangat terpola.

"Sebagai orang yang familiar dengan dunia digital, buat saya ini sangat tertata.Seperti ada KOL (Key Opinion Leader) lalu banyak akun berpengaruh menyebarkannya. Polanya mirip. Anak Agency atau influencer/buzzer pasti mengerti," tulisnya.

Baca Juga: Bak Princess dan Sang Pangeran, Inilah Hasil Maternity Shoot Ussy Sulistiawaty dengan Suami yang Bikin Netizen Berdecak Kagum, Intip Yuk!

Anji juga mempertanyakan sang fotografer yang diperbolehkan melakukan pemotretan.

"Dalam kasus kematian (yang katanya) korban cvd, keluarga saja tidak boleh menemui. Ini seorang Fotografer, malah boleh. Kalau kamu merasa ini tidak aneh, artinya mungkin saya yang aneh," imbuhnya

"Saya percaya cvd itu ada. Tapi saya tidak percaya bahwa cvd semengerikan itu.Yang mengerikan adalah hancurnya hajat hidup masyarakat kecil. EDIT : saya menulis cvd karena malas menulis covid," Anji menandaskan.

Komentar Pemred National Geographic Indonesia

Menanggapi hebohnya postingan viral Anji Manji, Didi Kaspi Kasim selaku Pemred National Geographic Indonesia pun turut memberikan komentarnya.

Dalam unggahan di akun Facebook pribadinya, 18 Juli 2020, Didi Kaspi Kasim menyuarakan rasa prihatinnya pada sosok pesohor yang hanya mengambil sedikit pesan di balik foto viral tersebut.

Berikut komentar Didi Kaspi Kasim:

Baca Juga: Cut Meyriska Melahirkan Lebih Cepat dari Prediksi, Roger Danuarta Ungkap Kondisi Bayi Laki-lakinya

National Geographic global telah memikirkan konsep pemberitaan ini sejak awal pagebluk Covid-19 menghujam Bumi.

Kita perlu gambar dan cerita yang lebih lengkap tentang perjalanan manusia melewari ragam pagebluk.

Setiap cerita punya warna yang sama, kita tak pernah belajar, kita mengulang kesalahan yang sama berulang waktu demi waktu.

Tidak, bukan hanya cerita kematian dari cerita tautan ini, ada harapan di sana, ada edukasi di sana.

Sedih ketika salah seorang pesohor dengan pengikut begitu banyak hanya mengambil secuil pesan dari cerita yang begitu lengkap, mengubahnya jadi sebuah karya mengerikan dan penuh curiga.

Menghilangkan esensi utama dari sebuah urun rembuk karya jurnalistik global mengedukasi lebih banyak orang lagi paham dan bijak hidup di tengah pagebluk.

Tetap semangat kawan-kawan jurnalis!

Sebagian artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Anji Manji Melihat ada Kejanggalan di Balik Viralnya Foto Jenazah Covid-19 

(*)