Find Us On Social Media :

Tak Gentar Penuhi Nafkah Keluarga Meskipun Dagangannya Sepi di Tengah Pandemi, Pengakuan Kakek 88 Tahun Asal Solo Ini Bikin Terenyuh

By Novia, Minggu, 26 Juli 2020 | 20:30 WIB

Kisah penjual bakso di Solo bernama Pak Min yang masih semangat berjualan

Sehingga Pak Min lebih banyak lengang dan duduk untuk menunggu calon pembelinya.

Baca Juga: Sudah Bau Tanah Malah Berlaku Bejat, Lansia di Kebumen Akhirnya Diciduk Pihak Kepolisian Setelah Boroknya Dibongkar Korban yang Masih di Bawah Umur!

Seperti yang diinformasikan, Pak Min biasanya menjajakan baksonya menggunakan gerobak dorong di sekitar bundaran Gladag arah Balai Kota Solo.

"Ini lah Pak Min, sosok hebat tersebut. Meski usia tak lagi muda, tapi prinsip beliau: Pantang Meminta-minta," tulis akun @thoric.idn.

"Nyambut gawe sing telaten, sabar, lan Halal. Insya Allah bakal ono rezeki ne (kerja yang giat, sabar dan halal, InsyaAllah akan ada rezeki)," imbuhnya.

Baca Juga: Tak Terima Diolok-olok oleh Adik Kandungnya, Seorang Kakak Nekat Aniaya hingga Tusuk Korban Menggunakan Sebuah Keris!

Saat dihubungi Tribunnews.com, pengunggah bernama Thoric akhirnya mengkonfirmasi bahwa ia bertemu dengan pak min pada Kamis (16/7/2020).

Menurut kesaksiannya, bakso yang dijual Pak Min sangat enak dan memiliki harga yang terjangkau.

"Bakso Pak Min enak banget, semangkok harganya Rp 10 ribu, sudah komplit isiannya," ungkapnya kepada Tribunnews.com dikutip Grid.ID pada Minggu (26/7/2020).

Baca Juga: Gegara Tahi Ayam, Dua Warga di Kabupaten Ponorogo Bersitegang sampai Bawa Permasalahan ke Pengadilan!

Thoric juga mengungkapkan bahwa Pak min selalu menjajakkan dagangannya di kawasan Solo Kota.

"Rutenya mulai dari Kampung Sewu Solo sampai area kawasan Gladag. Di situlah saya berjumpa beliau," lanjut dia.

Seperti sebelumnya, kakek yang sudah berjualan bakso puluhan tahun itu akhir-akhir ini mengalami sepi pembeli.

Baca Juga: Bak Miliki Firasat Buruk, Anak Mbah Selo Sempat Melarang Bapaknya Pergi, Namun Korban Nekat Ingin Mengambil Cangkul di Kebun hingga Berakhir Tragis

Meskipun demikian, Thoric menyebutkan bahwa Pak Min memiliki semangat yang sangat tinggi meskipun sudah tua. 

"Siapa yang enggak kasihan melihat laki-laki sepuh. Yang seharusnya beliau istirahat di rumah, tapi tetap berjualan di kerasnya Kota Solo," katanya.

"Beliau pantang meminta-minta, tetap berjuang dengan berdagang."

Baca Juga: Manfaatkan Kepolosan Anak di Bawah Umur, Muncikari di Pontianak Pacari Korban dan Jual sang Bocah Pada Pria Hidung Belang!

"Aku sempat tanya kenapa enggak pilih istirahat. Beliau jawab 'jualan ini hiburanku, bisa ketemu banyak orang. Selama masih kuat, aku enggak mau minta-minta'," terangnya mengulang perkataan Pak Min.

(*)