Grid.ID - Usai resmi menjadi bagian dari keluarga Ruben Onsu dan Sarwendah, Betrand Peto kian hari kian mencuri perhatian.
Paras manis serta suara manisnya dalam bernyanyi berhasil membuat Betrand Peto menjadi penyanyi cilik ternama di Tanah Air saat ini.
Tak heran jika kemudian popularitas Betrand Peto ini mengantarkannya mempunyai banyak penggemar di media sosial.
Perubahan mencolok remaja 15 tahun ini setelah menjadi anak angkat sang presenter ialah penampilannya yang begitu modis setiap kesempatan.
Bagaimana tidak, outfit yang dipakainya pun bukan sembarangan lantaran merupakan keluaran brand ternama dunia, mulai dari baju, sepatu, hingga tas yang ditentengnya.
Seperti yang ditampakkan Betrand Peto saat tampil di acara Okay Boss baru-baru ini.
Jadi bintang tamu di acara yang dipandu Raffi Ahmad, Nagita Slavina, dan Onadio Leonardo itu, ia bergaya kasual dalam balutan kaos oblong berwarna biru navy.
Penampilannya semakin memukau berkat padanan celana bermotif kotak-kotak serta sepatu sneakers berwarna abu-abu.
Usut punya usut, kaos oblong yang dikenakan Betrand Peto bukanlah baju biasa lantaran merupakan produk brand fashion asal Perancis, Kenzo.
Berdasarkan unggahan di Instagram @fashion_theonsu pada 16 Juli 2020, terungkap kaos oblong Betrand Peto punya harga yang tak dapat dipandang sebelah mata.
Baju bernama Kenzo Graphic Print T-Shirt tersebut dibanderol hingga Rp 225 dolar AS atau sekitar Rp 3,2 juta!
Namun, di balik semua kemewahan itu, Betrand Peto nyatanya sempat mengecap hidup nelangsa saat masih tinggal di kampung halamannya di Manggarai, NTT.
Bagaimana tidak, di usianya yang masih belia, ia sudah harus mengais rezeki layaknya orang dewasa demi bisa berangkat sekolah.
Kisah pilu ini terungkap dalam penuturannya di acara Okay Bos yang tayang di YouTube TRANS7 Official pada Jumat (24/7/2020) lalu.
Awalnya, pelantun ‘Sahabat Kecil’ itu mengungkap awal mula suara emasnya ditemukan.
Mengaku sudah bisa menyanyi sejak umur 4 tahun, Betrand Peto berujar bakatnya menyanyi baru disadari keluarganya gara-gara kebiasaannya berburu belut di sawah.
“Orang tua di sana belum tahu aku bisa nyanyi. Pertama itu waktu aku masih umur 4 tahun. Aku udah bisa nyanyi tapi nyanyinya cuma di sawah. Abis mancing belut sambil nyanyi,” kenangnya.
Belum cukup sampai di situ, Onadio Leonardo yang berlaku sebagai host tiba-tiba datang membawakan sesuatu yang membangkitkan kenangan lama Betrand Peto.
“Aku membawakan sesuatu yang mungkin bisa mengingat pengalaman lamanya Betrand Peto,” ujarnya seraya membawa sebuah nampan berisi bakpao.
Ya, rupanya dari kue berbentuk bulat tersebut, Betrand Peto dulunya memperoleh rupiah untuk ongkos berangkat ke sekolah.
Ia lantas mengaku jarak rumahnya ke sekolah sekitar 5 km sehingga hanya bisa ditempuh dengan naik angkot berongkos 2 ribu perak sekali jalan.
“Aku punya ongkos duit buat sekolah itu dari ini. 2 ribu naik angkot,” kata Betrand Peto seraya menunjuk nampan bakpao yang ada di tangannya.
Berbekal bakpao buatan neneknya, Betrand Peto harus menjajakannya di sore hari setelah ia mencari pakan ternak sepulang sekolah.
“Oma bikin bakpao terus kamu jualannya di mana?” tanya Nagita Slavina.
“Aku jualannya pulang sekolah. Cari makanan ternak dulu habis itu sorenya jualan ini,” Betrand Peto mengisahkan.
(*)