Find Us On Social Media :

Menangis Terisak Penuh Drama Saat Ngemis Ampunan ke Maia Estianty hingga Dihujat Cuma Berlinang Air Mata Buaya, Mulan Jameela Disebut Pakar Mikro Ekspresi Justru Berkata Jujur Gegara Hal Ini: Mulan Berani Tampil Kucel!

By Siti Maesaroh, Selasa, 28 Juli 2020 | 16:26 WIB

Mulan Jameela dan Maia Estianty

"Aku bicara sekarang di sini atas dasar dari diri aku sendiri, tanpa ada suruhan orang, tanpa paksaan, atas dasar ketulusan," ucap Mulan Jameela.

"Berniat baik untuk memperbaiki semuanya, memperbaiki perkembangan psikologis anak-anak," tambah Mulan.

Tak cukup sampai di situ, Mulan pun tampak menangis sembari menyebut nama Maia saat meminta maaf.

"Seandainya di mata mbak Maia, aku punya kesalahan sebesar apapun itu aku minta maaf," ungkap Mulan Jameela.

Baca Juga: Dituding Gaet Ahmad Dhani dari Hasil Melakor, Mulan Jameela Malah Kesengsem Usai Dapat Bunga Mawar Merah Jambu Pertama Kali Seumur Hidup dari Suami: Mau Dikasih Atau Tidak, Cintaku Padamu Seluas Samudera...

"Dan itikad baik ini mudah-mudahan bisa memperbaiki hubungan semuanya," tambahnya.

Setelahnya, bukannya mendapatkan ketenangan, Mulan justru kembali dihujat lantaran dituduh permintaan maafnya tidak tulus.

Sementara itu, melansir dari berita yang ditayangkan NOVA edisi 11-17 Januari 2016, tuduhan Mulan Jameela dianggap tak tulus dibantah Handoko yang merupakan pakar mikro ekspresi.

Ya, dengan lantang Handoko mengaku permintaan maaf istri Ahmad Dhani tersebut benar adanya.

Baca Juga: Dulu Tubuhnya Meliuk-liuk Aduhai hingga Dijuluki Makhluk Tuhan Paling Sexy, Mulan Jameela Girang Kini Dapat Julukan Baru dari Ummi Pipik Usai Hijrah: Hei Makhluk Tuhan Paling Soleha!

“Mungkin ini mengejutkan ya, karena semua orang pasti menganggap Mulan hanya air mata buaya, tapi saya bisa melihat antara air mata buaya dan bukan," ungkap Handoko.

Handoko juga menuturkan apa yang terlihat saat Mulan mengungkapkan kata-katanya berasal dari depresi dan stres yang dirasakannya.

"Karena saya sedihnya yang dimulai dengan tawa dan ini hanya bisa dilakukan orang yang sedang dalam keadaan depresi.

Sedangkan untuk orang normal, susah untuk menirukan. Dia tertekan, iya, karena banyak faktor, internal dan eksternal," ungkap Handoko.