Find Us On Social Media :

Warga Tak Sudi Pinjamkan Cangkul Lantaran Takut Tertular Covid-19, 10 Tim Pengubur Jenazah Pasien Corona Akhirnya Gali Tanah Kuburan Menggunakan Tangan Kosong!

By Novia, Rabu, 12 Agustus 2020 | 12:12 WIB

Petugas Covid-19 Jember saat menguburkan jenazah covid-19 menggunakan tangan di Kecamatan Ambulu, Jember.

Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti

Grid.ID - Petugas medis yang berperan menguburkan pasien covid-19 di Jember tengah menyedot perhatian publik.

Tak diberikan pinjaman cangkul oleh warga, akhirnya sepuluh petugas medis nekat menggali menggunakan tangan.

Meskipun sudah lengkap menggunakan alat pelindung diri (APD), sepuluh petugas pengubur jenazah akhirnya memanfaatkan alat seadanya untuk menggali kuburan.

Baca Juga: Tetap Gelar Teater di Tengah Pandemi, Butet Kartaredjasa: Kegagahan Kita Tidak Ditaklukan Covid-19

Melansir informasi dari Suryamalang.com pada Selasa (11/10/2020), peristiwa malang itu dikabarkan berlokasi di Dusun Karang Templek, Desa Andongsari, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Para petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember itu, terpaksa memakamkan jenazah menggunakan tangan dan bambu.

Sebab, warga tak mau meminjamkan alat seperti cangkul dan sekop dikarenakan takut akan tertular virus corona.

Baca Juga: Rela Kerja Pontang-panting Demi Kesejahteraan Warganya, Ridwan Kamil Nekat Daftarkan Diri Jadi Relawan Uji Klinis Vaksin Corona: Tidak Ada Istilah Rakyat Dikorbankan!

Adanya peristiwa tersebut juga tak dipungkiri oleh Camat Ambulu, Sutarman.

“Sebelum pemakaman, pihak Muspika (musyawarah pimpinan kecamatan) dan desa sudah mengkondisikan sebaik-baiknya persiapan pemakaman,” jelas Sutarman.

“Warga wajar kalau takut meminjamkan, karena wabah virus corona masih terus terjadi sampai sekarang,” imbuhnya.

Baca Juga: Khawatir Kehilangan Pekerjaan Akibat Pandemi Covid-19, Amitabh Bachchan Disarankan Jadi Presiden Amerika Serikat!

Menurut Sutarman, peristiwa ini baru pertama kali terjadi.

Ia pun meminta BPBD Jember untuk berkoordinasi dengan Muspika setempat agar kesalahpahaman seperti ini tak terulang.

“Agar tidak terjadi lagi, harus ada koordinasi yang lebih inten dari BPBD kepada Muspika atau desa,” ujarnya.

Baca Juga: Tepat di Hari Ulang Tahun ke-60, Aktor Kawakan Antonio Banderas Umumkan Positif Terinfeksi Covid-19

Sementara itu melansir informasi dari Kompas.com, suka duka menjadi petugas pengubur jenazah pasien covid juga dirasakan sejumlah pihak lain.

Tim pengurus jenazah Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Sukapura, Muhammad Hanifurrohman menceritakan ketidaknyamanan saat memulasarakan jenazah pasien covid-19.

"Kami sudah lengkap memakai APD, memang tidak pernah pakai APD yang begitu ketat, yang begitu gerah, panas dan tidak nyaman," kata Hanif dalam konferensi di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (12/6/2020).

Baca Juga: Menjadi Terlapor Kasus Obat Covid-19, Anji Siap Jalani Proses Hukum

"Mau ke kamar kecil saja, wah tahan dulu, tangani dulu, kan kalau ke kamar mandi katakanlah begitu, kita harus buka semua dan harus mengulangi lagi," ungkapnya.

(*)