Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Kabar meninggalnya Jaksa Penuntut Umum Fedrik Adhar tengah mencuat dan mengejutkan publik.
Pasalnya, Jaksa Penuntut Umum yang menyelesaikan kasus penyiraman air keras Novel Baswedan itu diinformasikan secara mendadak.
Bahkan pihak keluarga pun tak mengetahui penyakit apa yang sebenarnya telah merenggut nyawa Fedrik Adhar.
Melansir dari Tribunnews.com pada Selasa (18/8/2020), Darmawati tak kuasa menahan kesedihan hatinya saat menyaksikan sang putra dimakamkan.
Terlebih Darmawati tak dapat menyaksikan secara langsung.
Terlihat terdiam dan terpaku, Darmawati hanya bisa menghantar putra kesayangannya ke pusara terakhir secara virtual.
Menurut pengakuan Darmawati, ia tak mengetahui secara detail bagaimana kronologis kematian sang putra.
Ibu empat anak ini mengaku tidak memiliki firasat apa pun sebelum putra ketiganya ini menghadap sang khalik.
Meskipun demikian, Darmawati tak mengelak apabila sang putra sempat mengutarakan keluhan pada lambungnya.
Baca Juga: Heboh Bintang Emon Kritik Kasus Novel Baswedan, Soleh Solihun: Kita Tidak Bisa Memuaskan Semua Orang
"Hanya tahu dikabari Fedrik masuk Rumah Sakit Bintaro Pondok Indah Jakarta, dengan keluhan sakit lambung," terang ibunda Fedrik.
Kepada awak media, Darmawati mengaku terakhir kali bertemu anaknya pada 31 Juli 2020 lalu saat perayaan Idul Adha.
Sementara itu melansir dari Kompas.com, kabar meninggalnya Fedrik Adhar sebelumya telah dikonfirmasi oleh Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Utara I Made Sudarmawan.
I Made Sudarmawan membenarkan, Fedrik akan segera dimakamkan di Bintaro, Tangerang Selatan.
"Beliau dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jombang, Bintaro hari ini," kata Made melalui pesan singkat, Senin (17/8/2020)
Sementara, Jaksa Agung ST Burhanuddin saat dikonfirmasi mengatakan bahwa Fedrik Adhar dinyatakan meninggal lantaran covid-19.
"Benar (meninggal karena Covid-19)," ujarnya.
Selain karena Covid-19, Fedrik juga meninggal karena mengalami komplikasi penyakit gula.
(*)