Find Us On Social Media :

Pahlawan yang Menjadi Mata-mata Indonesia pada Zamannya Kini Banting Tulang Jual Mainan, 'Superman' Solo Terenyuh Langsung Borong 2 Karung Dagangan Ngatimin!

By Novia, Selasa, 18 Agustus 2020 | 11:27 WIB

Danar 'Superman' Solo memborong barang dagangan Mbah Min (87) di Boulevard UNS pada Senin (17/8/2020).

Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti

Grid.ID - Menjadi pahlawan untuk Indonesia pada masa penjajahan, Ngatimin Citro Wiyono (87) kini justru banting tulang jualan mainan anak-anak.

Di usianya yang sudah rentan, Ngatimin tak gentar untuk mencari penghasilan sendiri.

Padahal di masa mudanya, Ngatimin telah berjuang keras sebagai pahlawan yang berarti untuk Bangsa Indonesia.

 Baca Juga: Tampak Harmonis, Ayu Dewi Bongkar Pernah Nyaris Bercerai, Ucapan Regi Datau Berhasil Mencegahnya

Bertugas sebagai mata-mata Indonesia, Ngatimin saat itu terlibat dalam melawan penjajah.

Namun sayang, pahlawan yang seharusnya dimuliakan itu justru hidup sederhana dan jauh dari standar kehidupan zaman sekarang.

Melansir informasi dari TribunSolo.com pada Selasa (18/8/2020), Ngatimin setiap hari diketahui menjajakkan dagangannya di Boulevard Universitas Sebelas Maret (UNS).

 Baca Juga: Ditalak Cerai Istri sampai 3 Kali Kena Stroke, Kenali 10 Penyebab Penyakit yang Diderita Mantan Vokalis Band Elkasih Ini! Salah Satunya Merokok

Mendengar salah satu pahlawan di Indonesia hidup dengan sederhana dan masih terus berjuang melawan kerasnya dunia, 'Supermen' Solo akhirnya tergugah untuk sedikit meringankan beban sang veteran.

Di depan Boulevard Universitas Sebelas Maret (UNS) Danar selaku pria dibalik kostum superman itu memborong seluruh dagangan Mbah Min.

Tak sendirian, Danar mendapat sejumlah uang untuk memborong dagangan pria yang akrab disapa Mbah Min itu dari hasil iuran alumni di Fakultas Ekonomi UNS 99.

"Sebagai alumni UNS dan beliau jualan di UNS, kami ingin membantu," ujarnya.

"Lalu dari berbagai pemberitaan saya share ke grup alumni ekonomi UNS dan kami tanyakan ke teman-temen saya."

"Akhirnya terkumpul uang tersebut," imbuhnya.

 Baca Juga: Tak Terima Gadis Incarannya Dibonceng Orang Lain, Pria di Sumsel Nekat Habisi OB Secara Sadis!

Dengan uang yang terkumpul, akhirnya dua karung dagangan yang dibawa Mbah Min ludes diborong 'Supermen'.

"Kita beli seharga Rp 1 juta," paparnya.

"Kebetulan pas di hari kemerdekaan, jadi tadi kita ajak upacara sekalian," terangnya.

Selain memborong dagangan Mbah Min, Danar juga memberikan santunan senilai Rp 1,5 juta.

 Baca Juga: Hore Tak Cuma di Kantor BI, Kita Bisa Tukarkan Uang Baru Rp 75 Ribu di 5 Tempat Ini, Caranya Gampang!

Danar berharap, semoga uang yang berhasil dikumpulkan dan di serahkan pada Mbah Min membawa berkah dan hikmah.

"Semoga membawa hikmah untuk kita semua," katanya.

"Ini bukti anak muda tidak melupakan jasa pahlawan dan pejuang," tandasnya.

Semantara itu melansir dari Kompas.com, kisah veteran yang sampai saat ini masih melawan kerasnya kehidupan juga dialami oleh Emang (99).

 Baca Juga: Berhubungan Badan dengan Sang Suami Setiap Hari, Mpok Alpa: Biar Semangat Kerja!

Tak berbeda dari Mbah Ngatimin, Emang juga diketahui sebagai pahlawan yang pernah memperjuangkan Indonesia di masa penjajahan.

Matanya bash setiap kali mengingat kerasnya Indonesia berjuang mendapatkan kemerdekaan.

Saat itu, Emang mengaku telah menyimpan kejamnya delapan peluru yang bersarang di tubuhnya.

Sebagai pejuang yang bergabung bergabung dalam Tentara Republik Indonesia, Emang turut berjuang pada agresi Militer Belanda II.

 Baca Juga: Berhubungan Badan dengan Sang Suami Setiap Hari, Mpok Alpa: Biar Semangat Kerja!

Saat itu, Emang berada di Batalyon 1 Resimen 7 Purwakarta atau di pertahanan TRI wilayah Bandung.

Baku tembak dengan pasukan Belanda tak terhindarkan hingga kepala Emang tertembak.

"Perlahan darah segar mengucur di wajahnya. "Aku kira keringat, ternyata darah," ujar Emang.

Emang dan kawan-kawannya tetap melakukan perlawanan terhadap para penjajah.

Namun pasukan Belanda yang menggunakan lampu sorot telah membuatnya silau.

 Baca Juga: Merasa Terbebani dengan Julukan Couple Goals, Paula Verhoven Ngaku Tertampar Tiap Kali Ingat Kisah Cinta BCL dan Ashraf Sinclair: Aku Belajar, Kita Itu Mau Bareng Berapa Lama Sih?

Alhasil, enam peluru bersarang di kaki satu peluru melesat di bahunya.

Setelah Emang terjatuh, pasukan Belanda menghampiri dan menghadiahi tiga tusukan bayonet di perut.

Setelah dianggap mati oleh Belanda, Emang rupanya masih diberi berkah hidup.

Meskipun sempat tak sadarkan diri selama 40 hari, Emang berhasil dirawat dan diselamatkan oleh warga.

(*)