Find Us On Social Media :

Selama Ini Sering Jadi Camilan, Ternyata Makan Kentang Goreng Bisa Bawa Petaka Buat Tubuh, Termasuk Tingkatkan Risiko Kematian

By Devi Agustiana, Sabtu, 12 September 2020 | 06:45 WIB

Kentang goreng menjadi salah satu camilan favorit banyak orang. Namun, siapa sangka jika mengonsumsi terlalu banyak, akan berakibat fatal.

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.ID – Siapa sih yang nggak doyan kentang goreng?

Rasanya yang gurih dan terksturnya yang garing memang cocok jadi camilan dalam kondisi apa pun.

Disantap siang hari atau malam hari saat santai, kentang goreng memang tak pernah mengecewakan.

Namun dibalik kenikmatan tersebut, kamu harus tahu fakta di bawah ini.

Baca Juga: Penghasilannya Turun Imbas Hilangnya Akun Instagram, Kondisi Psikis Vanessa Angel Diungkap Kuasa Hukum

Mengutip laman Kompas.com, ternyata bahaya gorengan terhadap kesehatan tak sekadar membuat gemuk.

Lebih dari itu, hobi memakan kentang goreng dua kali seminggu meningkatkan risiko kematian.

Demikian menurut sebuah studi yang dilakukan selama 8 tahun dengan melibatkan 4.400 pria dan wanita berusia antara 45 dan 79 tahun.

Di akhir penelitian, 236 orang meninggal dunia.

Baca Juga: Vanessa Angel Tetap Dapat Tawaran Syuting Meski Berstatus Tahanan Kota, Pengacara: Tahan Dulu, Sementara Cari Uang Lewat Instagram

Para peneliti menemukan, orang-orang yang mengkonsumsi kentang goreng lebih dari dua kali dalam seminggu, memiliki risiko kematian yang tinggi.

Walau begitu, memang tidak ditemukan hubungan langsung antara menyukai kentang goreng dan kematian.

Kentang goreng dianggap tidak sehat karena selain mengandung lemak tinggi yang berasal dari minyak goreng, makanan ini juga sering ditambah garam yang banyak.

Bila sering dikonsumsi, bukan hanya menyebabkan kegemukan, tapi juga bisa membuat lemak darah tidak sehat dan tekanan darah meningkat.

Baca Juga: Niat Hati Ingin Berikan Ucapan Ultah untuk Ayu Dewi, Pose Ngangkang Luna Maya yang Begitu Seksi Ini Sukses Bikin Salfok Netizen: Kelebaran Bukanya!

Hal senada juga dijelaskan oleh seorang professor di Harvard.

Dikutip Grid.ID dari laman Sajian Sedap, ia menjelaskan jika satu porsi kentang goreng hanya boleh diisi enam potong saja.

Tentunya hal tersebut tidak bisa langsung diterima oleh semua orang bukan.

Tapi Profesor Eric Rimm, dari departemen nutrisi Harvard University, mengatakan mereka adalah ‘bom kanji’ dan setengah lusin hal yang harus dibatasi.

Baca Juga: Disebut Mirip Michael Jackson Hingga Oppa-oppa Korea, Potret Masa Muda Limbad di Foto Jadul Ini Ramai Disorot Netizen: Nggak Nyangka, Pas Masih Muda Tampan

Hal tersebut dikarenakan setelah itu kita harus memuaskan selera makan kita dengan salad jika kita ingin menghindari kondisi jantung yang mengancam jiwa.

Komentar Dr. Rimm, dalam sebuah artikel untuk New York Times, membuat kehebohan dunia maya, tetapi komunitas medis mengatakan bahwa ia memiliki poin yang bagus.

Lebih dari enam potong kentang goreng dapat membuat kita pada risiko kondisi jantung yang parah.

Tingkat penyakit jantung meningkat dan kemajuan untuk mencegah kematian akibat penyakit jantung itu melambat.

Baca Juga: Jadi Bahan Gunjingan Netizen Sejak Jerinx Dibui, Nora Alexandra Muntab dan Balas Nyinyiran Netizen yang Seenak Jidat Beri Komentar Nyelekit: Saya Bukan Janda, Suami Saya Masih Hidup!

Hal itu dikarenakan banyak orang cenderung mengonsumsi makanan berlemak, berminyak, asin, manis, dalam porsi berlebih, dan benci olahraga.

Dalam 25 tahun terakhir, ukuran porsi rata-rata setiap tempat makan cepat saji menetapkan berlipat ganda atau tiga kali lipat.

Satu porsi kentang goreng rata-rata 15 potong, bahkan sebagian besar restoran melayani sekitar 55 potong.

Saran Dr. Rimm ini didasarkan pada penelitian dalam The American Journal of Clinical Nutrition oleh para peneliti Italia.

Baca Juga: Nantikan Kelahiran Anak Pertama dengan Zayn Malik, Gigi Hadid Bikin Gemas Netizen Saat Ungkap Ngidam Ini di Twitter!

Mereka menemukan bahwa orang yang menghindari kentang goreng sama sekali, hidup enam bulan lebih lama daripada mereka yang memanjakan diri.

Orang yang makan kentang goreng dua atau tiga kali seminggu memiliki risiko diabetes, obesitas, dan penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi.

Bagi kebanyakan orang Amerika, ternyata menghilangkan konsumsi kentang goreng bukanlah hal yang mudah.

Itulah keprihatinan Dr Rimm.

Baca Juga: Sempat Jadi Wanita Nomor Satu di Amerika, Michelle Obama Bagikan Tips Pernikahan Langgeng: Jika Saya Menyerah dan Meninggalkannya di Masa-masa Sulit Itu, Saya Akan Merindukan Semua Keindahan yang Ada di Sana Juga..

Bila ingin sehat, batasi asupan gorengan.

Pilihlah camilan atau makanan sampingan lain yang lebih sehat seperti sayuran, buah, kacang rebus, atau yogurt.

(*)