Find Us On Social Media :

Wow! Selain Dirikan Ratusan Taman Bacaan Pelangi di Pelosok Indonesia, Nila Tanzil Juga Adakan Program Latih Guru untuk Kegiatan Literasi

By Rissa Indrasty, Rabu, 9 September 2020 | 10:24 WIB

Wow! Selain Dirikan Ratusan Taman Bacaan Pelangi di Pelosok Indonesia, Nila Tanzil Juga Adakan Program Latih Guru Untuk Kegiatan Literasi

Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty

Grid.ID - Nila Tanzil merupakan pendiri perpustakaan Taman Bacaan Pelangi.

Taman Bacaan Pelangi merupakan sebuah organisasi non profit yang berfokus untuk mengembangkan kebiasaan membaca anak-anak, menyediakan akses buku bacaan yang berkualitas, serta meningkatkan kemampuan literasi anak-anak.

Taman Bacaan Pelangi sendiri didirikan untuk fokus kepada anak-anak yang tinggal di pelosok Indonesia.

Baca Juga: Memohon-mohon Kepada Nagita Slavina dan Raffi Ahmad Agar Kunjungi Gideon Tengker dengan Sepenuh Hati, sang Putri Angkat: Mas Raffi dan Mbak Nagita, Kalau Bisa Papahnya Didatangin..

"Terutama untuk anak-anak yang tinggal di daerah-daerah pelosok di Indonesia Timur, kami intervensinya itu adalah dengan mendirikan perpustakaan-perpustakaan ramah anak di SD-SD di daerah pelosok di Indonesia Timur," ungkap Nila Tanzil saat dikutip Grid.ID di live Instagram @hariankompas, Selasa (8/9/2020).

Tak hanya itu, Nila Tanzil juga menyediakan kegiatan pembelajaran bagi para guru untuk meningkatkam literasi.

"Jadi ketika kita mendirikan peprpustakaan ramah anak di SD-SD, itu dari kepala sekolah sampai semua guru dilatih bagaimana mengelola perpustakaan yang baik, kita ajarkan berbagai program dan kegiatan literasi yang bisa dilakukan di sekolah,di perpustakaan yang kita bangun," ungkap Nila Tanzil.

Baca Juga: Sajad Ukra Diduga Palsukan Alamat Demi Ubah Nama Anak Nikita Mirzani

Di mana guru-guru dilatih bagaimana cara mengajar murid-murid agar giat dan antusias dalam minat membaca buku.

Bahkan, mata pelajaran untuk meningkatkan minat baca juga dilakukan di tiap sekolah yang sudah dibangun perpustakaan Taman Bacaan Pelangi.

"Kita juga advokasi untuk mata pelajaran khusus ke perpustakaan, setiap kelas ada waktu yang mata pelajaran khusus ke perpus, bawa anak-anak murid ke perpus 1 jam mata pelajaran khusus per-minggu,"