Find Us On Social Media :

Sarankan Pemerintah Cari Solusi Lain Demi Turunkan Angka Kasus Covid-19, Nikita Mirzani Sebut PSBB Tidak Efisien

By Annisa Dienfitri, Jumat, 11 September 2020 | 17:20 WIB

Nikita Mirzani saat dijumpai Grid.ID di kawasan Tendean, Mampang, Jakarta Selatan, Jumat (11/9/2020)

Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri

Grid.ID - Nikita Mirzani menilai kebijakan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, soal penerapan kembali PSBB total tidak efisien.

Pasalnya, menurut Nikita Mirzani, kebijakan Anies Baswedan untuk kembali memberlakukan PSBB total sudah terlambat.

Hal itu dituturkan Nikita Mirzani saat Grid.ID temui di kawasan Tendean, Mampang, Jakarta Selatan, Jumat (11/9/2020).

Baca Juga: Mencak-mencak ke Anies Baswedan Soal PSBB, Nikita Mirzani: Menyuarakan Suara Aja, Tidak Ada Penghinaan

"(Penerapan kembali PSBB) Enggak efisien. Karena kenapa nggak dari awal? Kalau mau di-lockdown ya lockdown aja sekalian gitu," ujar Nikita.

"Bila perlu jangan ada pendatang. Tapi kan tidak dilakukan," tambah janda tiga anak itu.

Meski begitu, presenter 34 tahun itu tak menampik soal angka kasus Covid-19 yang semakin menanjak.

Baca Juga: Lantang Kritik Kebijakan Anies Baswedan Soal PSBB, Nikita Mirzani Blak-blakkan Minta sang Gubernur Salat Tahajud Seraya Tanyakan Nasib Rakyat Kecil: Kenapa Cuma di Jakarta Aja, Pak?

"Jadi sekarang emang yang kebaca sekarang covid emang makin banyak, makin parah."

"Tapi kan kalau ngomongin covid nggak pernah ada habisnya. Itu kesadaran dari diri masing-masing aja sih," lanjutnya.

Baca Juga: Nikita Mirzani Sebut Kemungkinan Mantan Suami Belum Move On hingga Bandingkan Penampilannya dengan Istri Sajad Ukra

Karenanya, Nikita menyarankan agar pemerintah segera mencari solusi terbaik selain penerapan PSBB demi menurunkan angka kasus Covid-19.

"Sarannya cari solusi yang terbaik lah, kita 9 bulan kayak begini."

Baca Juga: Kembali berkonflik dengan Mantan Suami, Nikita Mirzani Ingatkan Aparatur Negara: Kalau Sajad Ukra Melapor, Jangan Diterima karena Dia Penipu!

"Gua pikir dari satu sampai 9 bulan ada solusi yang terbaik untuk supaya kita tidak lockdown lagi seperti negara-negara lain gitu kan, ternyata nggak," tandasnya. 

(*)