Find Us On Social Media :

Nagita Slavina Panik hingga Lemas Ketakutan saat Jalani Swab Test, Istri Raffi Ahmad Ngaku Lebih Khawatir dengan Hasilnya: Apapun Hasilnya Harus Kita Terima

By Novita, Selasa, 15 September 2020 | 11:17 WIB

Nagita Slavina Panik hingga Lemas Ketakutan saat Jalani Swab Test, Istri Raffi Ahmad Ngaku Lebih Khawatir dengan Hasilnya: Apapun Hasilnya Harus Kita Terima

Istri Raffi Ahmad juga menerangkan alasan melakukan swab test terhadap 160 orang di lingkungannya.

"Aku tuh pengennya kita sama-sama tahu. Jadi, kalaupun misalnya, naudzubillahi mindzalik, Ya Allah ada yang gimana-gimana ya supaya penanganannya cepat," ujar Nagita Slavina.

Terlebih saat ini, Raffi dan Gigi tengah membangun sebuah rumah baru di kompleks tempat tinggalnya.

"Kita itu swab semuanya. Mulai dari blok satu, blok pembangunan sampai ujung sini sampai di kantor kan di tes swab semuanya dalam waktu 3 hari," ujar Gigi

"Kurang lebih 160-an orang yang akan di swab test dalam waktu 3 hari," pungkasnya.

Swab test dilakukan demi mendeteksi dan meminimalisasi persebaran covid-19.

Baca Juga: Hatinya Perih Melihat Ayu Ting Ting Selalu Panen Hujatan, Umi Kalsum Semakin Geram Ketika Sang Putri Disangkut Pautkan dengan Sindiran Cita Citata Soal Teman Bermuka Dua: Jangan Apa-apa Itu Nyangkut Pautin ke Anak Aku!

Sebagaimana diketahui, saat ini Jakarta mendapat peningkatan jumlah pasien positif covid-19 hingga kembali diberlakukan PSBB, sejak Senin (14/9/2020).

Kebijakan PSBB yang ditetapkan Anies Baswedan pun mendapat perhatian dari Presiden Jokowi.

Melansir dari laman Kompas.com, meski tak menyinggung langsung kebijakan Anies di Ibu Kota, Jokowi mengkritik kepala daerah yang menutup sejumlah aktivitas perekonomian dengan menerapkan kembali PSBB.

"Strategi intervensi berskala lokal penting sekali untuk dilakukan, baik itu manajemen intervensi di skala lokal dan komunitas sehingga jangan buru-buru menutup sebuah wilayah, menutup sebuah kota, kabupaten," kata Jokowi lewat kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Presiden Jokowi bahkan memberikan masukan dengan adanya strategi pembatasan sosial berskala lokal yang dinilai lebih efektif dibandingkan PSBB seluruh wilayah.

Baca Juga: Cuek Setiap Ponsel Raffi Ahmad Menyala dan Tak Pernah Stalking, Nagita Slavina: Nanti yang Nggak Penting Jadi Penting

"Tidak semua berada di posisi merah sehingga penanganannya jangan digeneralisir. Di satu kota juga tidak semua kecamatan, desa merah semua. Ada yang hijau, ada yang kuning, strategi beda-beda, strategi intervensi berskala lokal penting sekali untuk dilakukan," terang Presiden Jokowi.

Tak ayal, orang nomor satu di Indonesia itu meminta agar kepala daerah lebih teliti dalam pengambilan keputusan, terutama yang berdampak besar bagi masyarakat luas.

"Ada penekanan yang disampaikan Presiden terkait pengambilan keputusan yang berdampak pada kepentingan masyarakat secara luas," kata Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo saat menyampaikan hasil rapat.

"Presiden meminta semua pengambil kebijakan agar berkoordinasi sehingga keputusan yang dihasilkan betul-betul bisa memberi manfaat yang besar bagi masyarakat, baik dari aspek kesehatan maupun aspek lain," pungkasnya. (*)