Find Us On Social Media :

Suami Ikut Ngidam Padahal Istri yang Hamil? Bisa Jadi Terkena Sindrom Couvade, Begini Penjelasan Ahli

By Devi Agustiana, Rabu, 16 September 2020 | 15:13 WIB

Ilustrasi sindrom couvade.

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.ID – Pernah dengar nggak kalau suami ikut-ikutan ngidam, padahal istri yang hamil?

Misalnya, suami mendadak ingin makan sesuatu tengah malan atau merasakan mual layaknya ibu hamil muda.

Ternyata ini bukan mitos belaka dan ada penjelasan ilmiahnya, loh.

Keadaan ini biasa disebut sindrom cauvade.

Baca Juga: Begini Langkah Menuju Ketiak Bersih dan Terhindar dari Bau Badan Hanya dengan Minyak Kelapa dan Soda Kue, Berani Coba?

Mengutip laman Intisari Online, kata couvade sendiri diambil dari bahasa Perancis, couver yang berarti menetas.

Sindrom ini terjadi akibat suami yang terlalu simpati dengan apa yang dialami sang istri selama masa kehamilannya.

Biasanya pasangan akan merasakan beberapa simtom yang biasa terjadi pada perempuan saat masa kehamilan, seperti morning sickness, mual, nyeri punggung, kram otot, perubahan mood, peningkatan nafsu makan, dan sebagainya.

Baca Juga: 7 Fakta Menakjubkan Tentang Menstruasi, Ternyata Suara dan Aroma Wanita Bisa Berubah Saat Sedang Haid Loh, Wajib Tahu Nih!

20-80% pria di dunia mengalami sindrom ini pada trimester pertama dan ketiga kehamilan.

Gejala

Dilansir Grid.ID dari Mayo Clinis via Kompas.com, beberapa gejala sindrom cauvade, yaitu:

1. Gejala fisik

Bisanya suami akan merasakan mual, mulas, sakit perut, kembung, perubahan nafsu makan, masalah pernapasan, sakit gigi, kram kaki, sakit punggung, dan iritasi kemih atau genital.

2. Gejala psikologis

Biasanya gejala psikologis meliputi perubahan pola tidur, kecemasan, depresi, penurunan libido, dan kegelisahan.

Baca Juga: Tepis Isu Diceraikan Mantan Istri Gegara Sakit Kanker, Aldi Taher Bongkar Alasannya Pisah dari Georgia Aisyah: Setiap Perceraian Itu Laki-laki yang Salah!

Penyebab

Menurut Healthline, sindrom couvade bisa terjadi karena faktor-faktor:

1. Stres

Seringkali, momen kehamilan diwarnai oleh kombinasi kebahagiaan dan stres.

Hal inilah yang berperan besar dalam memicu sindrom couvade.

Ketakutan akan peran sebagai orangtua juga bisa membuat seorang pria mengalami sindrom ini.

2. Pseudocyesis

Teori lain juga mengatakan, sindrom couvade bisa terjadi bersamaan dengan pseudocyesis atau kehamilan hantu.

Menurut data Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental, kehamilan hantu merupakan kondisi yang membuat seseorang mengalami gejala kehamilan tanpa benar-benar hamil.

Baca Juga: Sering Gunakan Obat Nyamuk Bakar, Mulai Sekarang Hentikan Kebiasaan Tersebut, BIsa Sebabkan Penyakit Mematikan ini!

3. Empati

Sindrom couvade juga bisa terjadi karena adanya rasa empati.

Orang yang memiliki rasa empati tinggi juga bisa merasakan ketidaknyamanan yang dialami orang lain.

Oleh karena itu, sindrom ini juga bisa terjadi saat kita melihat orang lain kesakitan atau merasa tidak nyaman.

Tidak ada pengobatan yang tersedia untuk sindrom couvade.

Namun, sindrom ini bisa diminimalisir dengan melakukan manajemen kecemasan dan stres.

Hal ini bisa kita lakukan dengan menerapkan relaksasi, diet sehat, dan olahraga teratur.

(*)