Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Pernah dengar nggak kalau suami ikut-ikutan ngidam, padahal istri yang hamil?
Misalnya, suami mendadak ingin makan sesuatu tengah malan atau merasakan mual layaknya ibu hamil muda.
Ternyata ini bukan mitos belaka dan ada penjelasan ilmiahnya, loh.
Keadaan ini biasa disebut sindrom cauvade.
Mengutip laman Intisari Online, kata couvade sendiri diambil dari bahasa Perancis, couver yang berarti menetas.
Sindrom ini terjadi akibat suami yang terlalu simpati dengan apa yang dialami sang istri selama masa kehamilannya.
Biasanya pasangan akan merasakan beberapa simtom yang biasa terjadi pada perempuan saat masa kehamilan, seperti morning sickness, mual, nyeri punggung, kram otot, perubahan mood, peningkatan nafsu makan, dan sebagainya.
20-80% pria di dunia mengalami sindrom ini pada trimester pertama dan ketiga kehamilan.
Gejala
Dilansir Grid.ID dari Mayo Clinis via Kompas.com, beberapa gejala sindrom cauvade, yaitu:
1. Gejala fisik
Bisanya suami akan merasakan mual, mulas, sakit perut, kembung, perubahan nafsu makan, masalah pernapasan, sakit gigi, kram kaki, sakit punggung, dan iritasi kemih atau genital.
2. Gejala psikologis
Biasanya gejala psikologis meliputi perubahan pola tidur, kecemasan, depresi, penurunan libido, dan kegelisahan.
Penyebab
Menurut Healthline, sindrom couvade bisa terjadi karena faktor-faktor:
1. Stres
Seringkali, momen kehamilan diwarnai oleh kombinasi kebahagiaan dan stres.
Hal inilah yang berperan besar dalam memicu sindrom couvade.
Ketakutan akan peran sebagai orangtua juga bisa membuat seorang pria mengalami sindrom ini.
2. Pseudocyesis
Teori lain juga mengatakan, sindrom couvade bisa terjadi bersamaan dengan pseudocyesis atau kehamilan hantu.
Menurut data Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental, kehamilan hantu merupakan kondisi yang membuat seseorang mengalami gejala kehamilan tanpa benar-benar hamil.
3. Empati
Sindrom couvade juga bisa terjadi karena adanya rasa empati.
Orang yang memiliki rasa empati tinggi juga bisa merasakan ketidaknyamanan yang dialami orang lain.
Oleh karena itu, sindrom ini juga bisa terjadi saat kita melihat orang lain kesakitan atau merasa tidak nyaman.
Tidak ada pengobatan yang tersedia untuk sindrom couvade.
Namun, sindrom ini bisa diminimalisir dengan melakukan manajemen kecemasan dan stres.
Hal ini bisa kita lakukan dengan menerapkan relaksasi, diet sehat, dan olahraga teratur.
(*)