Find Us On Social Media :

Sebar Fitnah, KKB Papua Tembak Seorang Pendeta yang Bertugas Sebagai Penerjemah Kitab Suci

By Novia, Senin, 21 September 2020 | 15:39 WIB

Sebar Fitnah, KKB Papua Tembak Seorang Pendeta yang Bertugas Sebagai Penerjemah Kitab Suci

Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti

Grid.ID - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), baru-baru ini kembali melakukan tindak anarkis.

Berulah di Kabupaten Intan Jaya, Papua, para anggota KKB nekat merenggut nyawa seorang pendeta.

Pendeta tersebut diketahui merupakan masyarakat asli Suku Moni.

Baca Juga: Segitu Bencinya dengan Indonesia, KKB Papua Fitnah TNI Bunuh Pendeta

Pendeta Yeremia Zarambanin setiap harinya berperan sebagai pembuat terjemahan Alkitab ke dalam bahasa Moni.

Melansir informasi dari Kompas.com pada Minggu (20/9/2020), Kapten Kogabwilhan III, Kol Czi IGN Suriastawa membenarkan adanya tindak kriminal dari KKB tersebut.

"Kejadian terjadi di Kampung Hitadipa, Distrik Hitadipa, Intan Jaya, pada Sabtu (19/9/2020) sekitar pukul 18.00 WIT," ujar Suriaswata.

Baca Juga: Dituduh Bunuh Seorang Pendeta karena Murka Senjatanya Dirampas KKB, TNI Bantah dengan Data yang Tunjukan Betapa Mencekamnya Papua saat Ini

Suriastawa juga menegaskan apa yang dilakukan KKB di Intan Jaya tak lain halnya hanya untuk mencari perhatian dunia Internasional.

Hal ini dikarenakan sidang PBB akan segera dilangsungkan pada 22 September 2020.

"Seperti yang telah saya sampaikan kemarin, mereka sedang mencari momen menarik perhatian di Sidang Umum PBB akhir bulan ini," kata dia.

Baca Juga: Detail Proyek Grup NCT 2020 Terungkap, Ada WayV hingga Dua Anggota Baru, Siapakah Mereka?

Tak hanya mencari perhatian, anggota KKB juga menyebar fitnah melalui media sosial.

KKB menandakan pembunuhan terhadap pendeta Yeremia Zarambanin kepada pihak TNI.

Kini, keberadaan KKB telah meresahkan warga dan masyarakat sekitar.

Baca Juga: Hartanya Naik Hampir Tiga Kali Lipat, Inilah Total Kekayaan Ridwan Kamil Semenjak Jadi Gubernur Jabar

"Dari sejak tadi pagi, tiga akun mereka mulai menyebarkan berita bohong dengan memutar balikkan fakta."

"Fitnah mereka di medsos, jelas sudah setingan dan rekayasa untuk menghasut masyarakat sekaligus menyudutkan TNI/Polri dan pemerintah menjelang sidang umum PBB," tutur Suriaswata.

Dalam seminggu terakhir, anggota KKB dikabarkan telah 4 kali berulah.

Baca Juga: Tangisnya Pecah Lihat Kelakuan Sadis sang Anak yang Tega Mutilasi HRD di Kalibata, Ibunda Laeli Atik Bongkar Sosok Putrinya: Dia Nggak Pernah Pulang, Dihubungi Juga Susah...

Sebelum membunuh pendeta, KKB juga menembak korban bernama La Ode Anas (34) yang terkena tembakan di lengan kanan.

Selain itu korban lain, Fatur Rahman (23) mengalami luka sabetan senjata tajam di bagian dahi, hidung dan perut yang tertembak.

Sejak Senin, (14/9/2020), KKB juga melakukan aksi kejahatan di Kampung Bilogai, Distrik Sugapa.

Baca Juga: Sudah Lama Tak Ada Jadwal Manggung, Inul Daratista Singgung Nasib Gaun-gaun Pentas yang Mewah dan Tak Terpakai: Gimana Ceritanya?

Di sana KKB juga memakan korban dan menyebabkan gugurnya Serda Sahlan dan seorang warga sipil, Bahdawi.

Dan yang terakhir, Babinsa Koramil Persiapan Hitadipa, Pratu Dwi Akbar Utomo gugur setelah mengalami luka tembak.

Sebelumnya melansir dari Tribunnews.com, aksi penembakan KKB di Intan Jaya telah menjadi pusat perhatian.

Baca Juga: Pamer Foto Tengah Peluk Mesra Perut Buncit Putrinya, Yolanda Hadid Buktikan Gigi Hadid Belum Melahirkan

Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah mengamankan dan menanggung biaya pengobatan korban KKB.

Dua pengemudi ojek yang menjadi korban penembakan dan penganiayaan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Didigi, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya pada Senin (14/9/2020) lalu, akan diberi pengobatan hingga korban sembuh.

"Atas dasar rasa kemanusiaan, maka TNI menanggung semua biaya perawatan kedua korban sampai sembuh."

Baca Juga: Punya Anak Tanpa Suami, Jessica Iskandar Ingin Tebus Dosa kepada El Barack: Sampai Kuliah Udah Harus Ada..

"Kepada keluarga diberikan bantuan dan dana tali asih untuk membantu penyembuhan dan menopang kehidupan selama korban berada di Rumah Sakit," kata Suswatyo selaku Asops Kaskogabwilhan III Brigjen TNI.

(*)