Find Us On Social Media :

Sandra Dewi Sempat Pasrah dan Panik Saat Melahirkan Anak Kedua Karena Sungsang, Ternyata Ini Penyebab Posisi Janin yang Sungsang, Bumil Harus Tahu!

By Devi Agustiana, Sabtu, 26 September 2020 | 08:10 WIB

Sandra Dewi bersama anaknya, Mikhael Moeis.

Pada kehamilan normal, kepala bayi akan berada di bawah untuk bersiap-siap lahir.

Terdapat beberapa penyebab posisi janin sungsang yang perlu bumil ketahui.

Dilansir Grid.ID dari Nakita, bumil yang mengalami posisi janin sungsang biasanya disebabkan mengalami kehamilan sudah beberapa kali.

Baca Juga: Lucunya Sandra Dewi Ketika Galak Kepada Harvey Moeis hingga Sang Suami Takut Kelamaan di Toilet

Bumil yang hamil kembar juga meningkatkan risiko janin sungsang.

Sementara, yang memiliki kelahiran prematur pada kehamilan sebelumnya juga bisa menyebabkan posisi janin menjadi sungsang di kehamilan yang sekarang.

Kemudian, cairan ketuban juga ternyata berpengaruh pada posisi janin.

Baca Juga: Lahir di Keluarga Konglomerat, Harvey Moeis Sering Kena Bentak Sandra Dewi Karena Sering Sibuk Sendiri: Urusin Dong Anak Lu, Jagain Tuh!

Cairan ketuban yang terlalu banyak atau sedikit dapat menyebabkan posisi janin jadi tidak normal.

Janin yang tidak memiliki ruang ekstra untuk bergerak karena ketuban terlalu banyak.

Selain itu, janin juga tidak bisa bergerak karena tidak cukup air ketuban dalam rahim.

Baca Juga: Terkejut Tahu Sang Suami Gelontorkan Banyak Uang untuk Menolong Orang hingga Tak Masuk Logikanya, Sandra Dewi: Besok-besok Makan Apa?

Bumil yang mengalami bentuk rahim tidak normal pun berisiko mengalami sungsang.

Bayi tidak dianggap sungsang sampai sekitar usia 35 hinga 36 minggu.

Pada usia kehamilan ini, janin biasanya mulai bergerak ke bawah untuk masuk ke dalam posisi persiapan sebelum melahirkan.

Baca Juga: Harvey Moeis Gemar Beramal, Sandra Dewi Merasa Dapat Upeti Setiap Hari

Jika pergerakan ini terjadi sebelum usia 35 minggu, bumil tak perlu khawatir karena tak ada masalah yang berarti.

Biasanya dokter akan melihat posisi sungsang dengan bantuan USG.

Oleh karena itu, orangtua perlu rutin melakukan cek kandungan untuk memastikan kondisi buah hati baik-baik saja.

(*)