Find Us On Social Media :

Tonjolkan Inner Beauty Lewat Fotografi, Begini Kisah Tompi

By Fathia Yasmine, Selasa, 29 September 2020 | 12:00 WIB

Kecantikan alami para wanita Indonesia yang diabadikan oleh Tompi

Grid.ID – Kecantikan perempuan tidak hanya soal tampilan fisik, tetapi juga tampak dari dalam diri. Konsep kecantikan dari dalam diri atau inner beauty tersebut lebih abadi dan tak lekang oleh waktu.

Konsep inilah yang ingin disampaikan Tompi melalui proyek webseries terbarunya bersama Indonesia Kaya yang berjudul Paras Cantik.

Tompi, dalam webseries ini, melakukan perjalanan ke berbagai daerah di Indonesia, dari Jawa hingga Kalimantan, untuk menemukan arti rupawan yang sesungguhnya.

“Konsep awalnya sebenarnya adalah untuk membuat potret wajah perempuan-perempuan Indonesia. Representasi karakter kecantikan setiap daerah pasti berbeda-beda. Namun, setelah itu berkembang konsepnya menjadi lebih deep dari itu,” jelas Tompi.

 Baca Juga: Soal Kabar Pemecatan Dory Harsa, Yan Vellia: Mas Didi Kempot Kecewa Aja Sih!

Paras Cantik kemudian berkembang menjadi sebuah proyek yang mengubah mindset tentang arti kecantikan. Kecantikan tidak sebatas paras rupawan saja.

Melalui perjalanannya, Tompi menemui perempuan-perempuan inspiratif yang memiliki inner beauty berupa semangat. Baik semangat untuk mengembangkan dirinya hingga untuk melakukan gerakan-gerakan yang berdampak luas.

“Jadi proyek ini melibatkan sosok-sosok perempuan yang punya spirit, gerakan, dan pengaruh. Selain itu, menangkap secara utuh semangat mereka,” lanjutnya.

Ia mengawali perjalanannya dengan berkunjung ke Jawa Tengah. Ia bertemu dengan Sekar Sari di sana. Sekar adalah seorang seniman tari asal Yogyakarta yang juga mendalami dunia seni peran.

 Baca Juga: 3 Tahun Lalu Pilih Cerai, Nafa Urbach Kepergok Liburan Bareng Zack Lee Hingga Unggah Foto Mantan Suami Telanjang Dada

Berasal dari keluarga Jawa, Sekar tidak melupakan asal usulnya. Justru, ia menjadikan budayanya sebagai bagian dari jati dirinya.

Sekar menyadari jika stigma penurut perempuan Jawa tak bisa dilepaskan dari dirinya. Melalui  seni tari, ia mengemukakan penolakan dan membagikan pandangan juga pendapatnya sebagai individu yang bebas.