Find Us On Social Media :

Sembuh dalam Hitungan Hari, Obat Covid-19 yang Dikonsumsi Presiden Donald Trump Disebut-sebut Terbuat dari Janin Aborsi, Ini Penjelasan Para Ahli!

By None, Senin, 12 Oktober 2020 | 08:19 WIB

Sembuh dalam Hitungan Hari, Obat Covid-19 yang Dikonsumsi Presiden Donald Trump Disebut-sebut Terbuat dari Janin Aborsi, Ini Penjelasan Para Ahli!

Baca Juga: Mengenal Remdesivir, Obat Covid-19 yang Diberikan kepada Donald Trump, Bakal Didistribusikan di Indonesia!

Karena sel janin yang digunakan dalam mengembangkan koktail antibodi Regeneron pada awalnya berasal dari aborsi sebelum larangan pendanaan.

Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan kepada CBS News pada hari Kamis bahwa terapi tersebut tidak melanggar kebijakan baru pemerintah.

"Kebijakan Administrasi tentang penggunaan jaringan janin manusia dari aborsi elektif dalam penelitian secara khusus mengecualikan 'garis sel janin manusia yang sudah ada (per 5 Juni 2019)," kata pejabat itu.

Baca Juga: Sempat Plin-plan Bikin Aturan Usai Ngeyel Ogah Pakai Masker saat Kampanye, Donald Trump Kini Positif Covid-19, Nasibnya Telah Lama Diramal Paranormal Baba Vanga sang Peramal Buta

"Jadi, produk yang dibuat menggunakan garis sel yang masih ada sebelum 5 Juni 2019 tidak akan melibatkan kebijakan Pemerintahan," imbuhnya.

Kelompok anti-aborsi, yang umumnya menentang penggunaan jaringan janin dalam penelitian farmasi, tidak mempermasalahkan terapi yang digunakan dan dipromosikan oleh presiden.

"Presiden tidak diberi obat apa pun untuk mengobati Covid-19 yang melibatkan kehancuran hidup manusia," tulis David Prentice dan Tara Sander Lee, dari Charlotte Lozier Institute, badan penelitian kelompok politik anti-aborsi, dalam sebuah pernyataan yang dikirim melalui email ke CBS News Rabu sore.

Baca Juga: Pakai Kostum Incredible Hulk, Pria Ini Hancurkan Plakat Bintang Walk Of Fame Milik Donald Trump Setelah Sang Presiden Dinyatakan Kena Covid-19!

"Tidak ada sel induk embrio manusia atau jaringan janin manusia yang digunakan untuk menghasilkan perawatan yang diterima Presiden Trump," jelas mereka.

Para peneliti tidak membahas fakta bahwa sel janin digunakan untuk pengujian lebih awal dalam proses pengembangan obat.

Seorang juru bicara Daftar SBA tidak menanggapi pertanyaan lanjutan.