Menyaksikannya secara langsung, Arisa mengakui prihatin melihat sang bocah sempat menjadi tontonan warga sekitar.
"Saya melintas di Jalan HM Hasan Gayo, arah Kantor Camat Bebesen, kemudian saya melihat ada seorang anak yang sedang tidur di marka jalan," kata Arisa.
Ditemukan dalam kondisi demam dan batuk, HR kemudian segera dibawa ke RSU Fandika dengan dijemput petugas medis yang lengkap menggunakan APD.
"Sekarang sudah dirawat dan langsung dilakukan rapid test karena kita khawatir anak ini terpapar," kata Arisa.
Mengetahui hal tersebut, Arisa lantas menghubungi kepala desa di Blang Kolak I, Asri Kandi.
Keduanya berkoordinasi dengan Kepala Dinas Sosial Aceh Tengah untuk menindak lanjuti nasib dan kondisi HR.
"Kita akan menanggung biaya pengobatan terhadap ini, apalagi kita sudah deklarasikan sebagai kampung ramah anak," ujar Asri.
Ya, usut punya usut HR terlantar akibat kedua orang tuanya sedang terjerat kasus hukum.
Sebelum menanggung nasib malang, HR, mengakui bahwa ayahnya telah diciduk polisi akibat kasus narkoba.
Sementara ibunya harus berurusan dengan polisi akibat melakukan tindak aborsi dan penguburan bayi hidup-hidup.