Find Us On Social Media :

Media Jerman Ini Kritik Sistem K-pop yang Brutal Kayak Olimpiade dari Dokumenter BLACKPINK: Light Up The Sky

By Silmi Nur Aziza, Rabu, 21 Oktober 2020 | 07:13 WIB

BLACKPINK

Laporan Wartawan Grid.ID, Silmi Nur A

Grid.ID - Outlet media Jerman tampaknya tidak begitu setuju dengan bagaimana berjalannya K-pop.

Outlet media dari Jerman, DW, mengkritik tentang bagaimana dokumenter Netflix BLACKPINK mengabaikan sisi gelap K-Pop.

Baru-baru ini, outlet media Jerman DW merilis artikel online mengenai produksi Netflix BLACKPINK Blackpink: Light Up the Sky.

 Baca Juga: Berita Akad Nikahnya Sudah Tersebar, Tiba-tiba Nathalia Holscher Dibuat Naik Darah karena Pergoki Sule Telepon Wanita Lain, Hingga Langsung Menginterogasinya

Meskipun BLACKPINK adalah grup K-Pop wanita paling sukses di Korea, tak ditampik mereka masih terbayangi sisi gelap K-Pop.

Dilansir dari Koreaboo, DW merasa bahwa film dokumenter itu bermain aman dengan tetap berada di permukaan.

Ya, film dokumenter itu dianggap hanya menampilkan hal-hal yang menyenangkan daripada menggali lebih dalam sisi gelap kehidupan di jalan menuju kesuksesan.

Seperti yang mungkin kamu tahu, dunia K-Pop memang memiliki program pelatihan yang sangat sulit yang mempersiapkan dan melatih para trainee muda untuk tampil di atas panggung.

"YG Entertainment memiliki lusinan gadis yang menghabiskan 14 jam dalam pelatihan setiap hari dengan tujuan menyusun girl band baru ini. Sesi-sesi itu brutal - seolah-olah mereka akan menuju Olimpiade," tulis DW dalam artikelnya.

 Baca Juga: Baru Saja Jalin Asmara, Lesty Kejora Sudah Berani Lakukan Hal Nekat ini Demi Rizky Billar : Malu-maluin

Mereka mengerti bahwa penonton membayar untuk melihat kesempurnaan sehingga etos kerja yang disiplin inilah yang membuat K-Pop begitu populer.

Meskipun film dokumenter tersebut berfokus pada empat gadis yang berhasil menjadi girl grup K-Pop terpanas sepanjang masa, outlet media DW merasa bahwa BLACKPINK tidak menjelaskan kepada mereka tentang ketidakberhasilan.

"Tapi puluhan anak muda seperti itu tersingkir setiap tahun karena mereka dianggap tidak berbakat atau cukup disiplin, dan kemudian ditandai dengan stigma kegagalan," lanjut artikel tersebut.

 Baca Juga: Peduli Tubuhmu, Kenali Gejala Tubuh Berlebihan Konsumsi Protein

Juga, karena K-Pop diatur dalam cetakan yang ditetapkan oleh ekspektasi moral yang tinggi di Korea, mereka sering menghindari kontroversi dan masalah sensitif.

Secara keseluruhan, outlet DW merasa bahwa tekanan untuk terus menjadi sempurna telah terbukti terlalu berat bagi beberapa artis K-Pop.

Dan sisi gelap K-Pop perlu dieksplorasi lebihdalam.

Well, bagaimana pendapatmu tentang ini?(*)