Find Us On Social Media :

Menopause Nggak Lagi Jadi Masalah Saat Main di Ranjang, Ini 4 Tipsnya Agar Tetap Hot

By Devi Agustiana, Kamis, 29 Oktober 2020 | 14:51 WIB

(Ilustrasi) Menopause Nggak Lagi Jadi Masalah Saat Main di Ranjang, Ini 4 Tipsnya Agar Tetap Hot

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.ID – Menopause merupakan salah satu siklus biologis yang akan dialami semua wanita.

Adapun menopause adalah ketika siklus menstruasi telah berhenti.

Meskipun merupakan hal alamiah, terkadang menopause menimbulkan masalah dalam bercinta.

Mengutip laman Nova, dalam kondisi ini antara 25 dan 45 persen perempuan pasca menopause mengatakan jika merasakan sakit ketika berhubungan seks dengan suami.

Baca Juga: Tak Banyak Orang Tahu, Ini 6 Fakta Unik Menopause, Ternyata Pernah Dianggap Sebagai Kematian Wanita

Tentu saja ini membuat kenikmatan kala bercinta dengan pasangan akan berkurang.

Sakit saat bercinta ketika menopause disebabkan oleh kurangnya hormon estrogen.

Hormon ini biasanya merangsang pelepasan pelumas alami dan membantu mengisi kembali lapisan vagina dengan menumbuhkan sel-sel baru.

Ketika kita memasuki masa menopause, tubuh secara bertahap menghasilkan lebih sedikit estrogen.

Baca Juga: Rutin Dilakukan Banyak Wanita, Ternyata Merokok Sampai Kelelahan Jadi Penyebab Menopause Dini Loh, Hentikan Mulai Sekarang Deh!

Tanpa estrogen, lapisan vagina menipis, menyusut, dan mengering.

Kondisi ini juga menjadi kurang elastis, dan dokter menyebutnya atrofi vulvovaginal.

Ketika jaringan di dalam vagina kita menipis, penetrasi bisa menjadi menyakitkan.

Rasa nyeri saat berhubungan seks disebut dengan dispareunia.

Baca Juga: Berikut Fakta-fakta Mengejutkan yang Terjadi Pada Vagina Apabila Tak Berhubungan Seksual, Salah Satunya Otot Vagina Terkunci, Hati-hati!

Sakitnya bisa terasa tajam atau terbakar.

Jika bagian di dalam vagina menipis, maka bisa robek atau berdarah saat berhubungan seks.

Lebih lanjut, hal itu dibenarkan oleh Dr. dr. I Putu Gede Kayika, Sp.OG(K) dari Departemen Kebidanan dan Penyakit Kandungan FKUI-RSCM.

Ia menjelaskan bahwa vagina kering adalah bagian dari perubahan-perubahan yang memang kerap terjadi pada usia menopause.

Baca Juga: 6 Fakta Mengejutkan Tentang Miss V, Ternyata Otot Vagina Punya Kekuatan Menarik Seberat 13 Kilogram, Begini Cara Kerjanya

Kondisi ini juga dipengaruhi oleh faktor penuaan.

"Salah satunya memang di daerah vagina akan menjadi semakin tipis, mudah terinfeksi dan kering," katanya dalam webinar bersama ICTEC RSCM FKUI seperti dikutip Grid.ID dari Kompas.com.

Akan tetapi, ada 4 upaya yang dapat dilakukan agar sesi bercinta tetap lancar, meski terkendala kondisi vagina yang kering.

1. Foreplay lebih lama

Hal ini tidak sulit, loh.

Baca Juga: Bikin Minder Main di Ranjang, Ini 6 Makanan yang Bikin Miss V Bau, Nomor 4 Kita Makan Setiap Hari!

Sebab, sering kali sesi pemanasan justru menjadi momen intim yang berharga bersama pasangan.

Cobalah berikan istri kecupan-kecupan ringan, sambil melakukan stimulasi di sekitar area intim.

2. Memanfaatkan pelumas

Pelumas sebetulnya tidak hanya dimanfaatkan untuk mengatasi masalah vagina kering, melainkan untuk beberapa tujuan lain, termasuk membuat sesi bercinta menjadi lebih bergairah.

Selain menjadi solusi jangka pendek, pelumas juga dapat digunakan secara mudah dan praktis.

Baca Juga: Awas, Terlalu Sering Berhubungan Seksual Bisa Menyebabkan Miss V Sobek hingga Mr. P Iritasi Loh, Nggak Kebayang Deh!

Hindari mencoba-coba bahan yang belum terbukti aman digunakan sebagai pelumas untuk bercinta, ya.

3. Estrogen pervaginam dosis rendah

Untuk kekeringan dan rasa sakit yang lebih parah, dokter kandungan mungkin akan meresepkan estrogen topikal dosis rendah.

Estrogen meningkatkan ketebalan dan fleksibilitas jaringan vagina, serta meningkatkan aliran darah.

Baca Juga: Waduh! 6 Fakta Ini Akan Terjadi pada Vagina Setelah Berhubungan Intim Loh, Termasuk Rasa Seperti Terbakar

Karena hormon masuk langsung ke dalam vagina, ia menghindari beberapa efek samping pil estrogen di seluruh tubuh.

4. Berkonsultasi dengan dokter

Berkonsultasi dengan dokter adalah cara aman dan tepat untuk mendapatkan solusi.

Dokter akan memberi pengobatan atau terapi yang sesuai dengan kondisi dan masalah yang dihadapi pasien.

(*)