Find Us On Social Media :

Aksi Pencabulan Anak di Bawah Umur Tertangkap Basah oleh Petugas Patroli, Ibu Korban Naik Darah: Saya Tidak Terima, Pak

By Novia, Senin, 2 November 2020 | 20:50 WIB

Ilustrasi Pencabulan

Membujuk korban dengan segala iming-iming, B akhirnya menuruti kemauan terlapor untuk diajak jalan-jalan.

Namun sesampainya di TKP, pelaku langsung memainkan peran bejatnya dengan melecehkan sang bocah.

Beruntung, aksi kekerasan seksual yang dilakukan YD terhadap B segera terbongkar dan dipergoki petugas patroli.

Baca Juga: Dirudapaksa 10 Orang di Berbagai Tempat, Siswi Kelas 1 SMP Ini Trauma dan Mendapatkan Penanganan Khusus!

Digiring dengan wajah tertunduk, terlapor diamankan pihak berwajib untuk mempertanggungjawabkan perbuatanya.

Lebih lanjut, Kasubag Humas Polrestabes, Palembang, AKP Irene telah mengantongi tindak pelecehan seksual tersebut.

"Laporan sudah kita terima dan akan segera ditindaklanjuti unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Polrestabes, Palembang," tegas Irene.

Melansir informasi dari Kompas.com, kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur memang marak terjadi di berbagai daerah.

Baca Juga: Nekat Salurkan Nafsu Bejatnya kepada Pelanggan, Penjual Bakso di Tangerang Diamankan Polisi Usai Lecehkan Gadis Muda

Oleh sebab itu, untuk meminimalisir kejadian yang tak diinginkan, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto angkat bicara.

Pihaknya mengimbau agar orang tua terus waspada dan berhati-hati meskipun berada di lingkungan sekitar.

"Anak meski di lingkungan sekitar rumah mesti tetap terpantau agar ia tak menjadi korban perlakuan yang tidak pantas," ujar Susanto saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (11/1/2020).

Menurutnya, memberikan literasi pada anak agar melakukan self protection dapat mengurangi modus kejahatan seksual yang mengintai.

Baca Juga: Berteriak Histeris hingga Gegerkan Warga, Keponakan Melakukan Tindak Pelecehan Seksual terhadap Tantenya saat Bersantai Menonton TV

"Self protection ini bisa dengan memiliki kemampuan untuk memfilter perilaku orang sekitar, mampu menolak jika perilakunya menyimpang atau melakukan langkah-langkah antisipasi pencegahan jika berpotensi menjadi korban," ujar Susanto.

"Contoh saat anak digoda, dia menghindar, kasih tahu sama orang tua atau orang sekitar, itu awal langkah yang baik," lanjut dia.

(*)