Find Us On Social Media :

Merasa Tak Takut dan Bersyukur Ketika Dirinya Alami Kanker Ovarium, Feby Febiola Akui Siap Mati

By Rissa Indrasty, Selasa, 24 November 2020 | 15:51 WIB

Merasa Tak Takut dan Bersyukur Ketika Dirinya Alami Kanker Ovarium, Feby Febiola Akui Siap Mati

Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty

Grid.ID - Seperti yang diketahui, Feby Febiola beberapa waktu lalu mengumumkan bahwa dirinya mengidap kanker ovarium stadium 1C.

Kini, kondisi Feby Febiola sudah semakin membaik karena menjalani pengobatan.

Wanita berusia 42 tahun ini mengungkapkan bahwa dirinya cukup terkejut ketika dirinya didiagnosa ada tumor sebesar 16 cm di indung telurnya.

Baca Juga: Tak Mau Terpuruk dengan Sakit yang Diderita, Feby Febiola Bangkit dan Kembali Latihan Yoga Usai Jalani Kemoterapi, sang Artis Ungkap Perasaannya: Kadang Jatuh, Kadang Sakit, Jalanin Aja Sampai Bisa

"Awalnya panik, secara hidup gue baik-baik aja, hidup sehat, kalau tumor bisa jadi cancer atau bisa nggak cancer," ungkap Feby Febiola saat dikutip Grid.ID di YouTube Deddy Corbuzier, Selasa (24/11/2020).

Kendati demikian, Feby Febiola mengaku bahwa dirinya tidak takut akan penyakit mematikan tersebut.

Justru, Feby Febiola menganggap kondisi apapun yang menimpa hidupnya adalah berkah dari Tuhan.

Baca Juga: Kini Mati-matian Berjuang Lawan Kanker Ovarium Sampai Rela Cukur Habis Rambutnya, Feby Febiola Tiba-tiba Bagikan Kabar Mengejutkan: Tuhan Tidak Pernah Berjanji Langit Akan Selalu Cerah

"Gue kaget, tapi gue nggak takut karena gue punya jaminan, gue merasa hidup gue bisa bersyukur berkat yang diberikan ke gua, kenapa gue nggak bisa bersyukur cobaan yang diberi ke gue, bukannya Tuhan itu baik? Gue lebih penasaran rasanya, tapi takut nggak," ungkap Feby Febiola.

Bahkan, Feby Febiola mengungkapkan bahwa dirinya tidak takut akan kematian.

"Siap dong (mati), we have to be ready, Tuhan kan pasti punya rencana," ungkap Feby Febiola.

Baca Juga: Feby Febiola Akhirnya Menuntaskan Kemoterapi, Deretan Artis Beri Dukungan

Hal tersebut karena Feby Febiola berpikir bahwa kehidulpan tidak akan kekal.

Sehingga dirinya menyerahkan sepenuhnya jalan hidupnya kepada Tuhan.

"Kalau menurut gue semua orang pasti mati, waktu gue di rumah sakit, gue sampe bilang, 'Tuhan, ya udah lah kalau emang sampe di sini jalan gue, ya udah,' dengan begitu malah lebih tenang."

"Menyerahkan pada Tuhan, bukan pasrah, menyerah pada Tuhan sama pasrah beda ya, memegang hidup secara keras tuh capek," tutup Feby Febiola.

(*)