Laporan wartawan Grid.ID,Citra Kharisma
Grid.ID - Kylie Jenner adalah sosialita, model, dan CEO dari brand kecantikan miliknya bernama Kylie Cosmetics dan Kylie Skin.
Wanita 23 tahun itu merupakan anak dari Kris Jenner dan Caitlyn Jenner yang juga selebriti dan semakin dikenal lewat reality show-nya berjudul The Kardashian.
Dilansir dari bussinesinsider.com, Kylie Jenner digadang-gadang menjadi anggota Kardashian yang paling kaya dengan total aset senilai Rp 14,1 Triliun.
Hal tersebut membuat Kylie Jenner sering kali tercatat menjadi donatur terkait bencana dan permasalahan sosial di berbagai negara.
Baca Juga: Tampil Memukau dengan Rambut Pirang Panjang, Kendall Jenner Bikin Heboh Penggemar di Media Sosialnya
Seperti dilansir Grid.ID melalui dailymail.co.uk, baru-baru ini Kylie tercatat menjadi donatur untuk kebakaran hutan di Queensland, Australia.
Ia pernah berdonasi sebesar Rp 14,1 Miliar pada Januari lalu untuk organisasi-organisasi relawan yang tersebar di Australia.
Sebanyak Rp 3,8 miliar ia salurkan untuk Asosiasi Pemadam Kebakaran Queensland.
Hal tersebut dilakukan guna menyelamatkan hutan di Australia dari kebakaran hebat.
Baca Juga: Sesali Perkelahian Hebat dengan Sang Kakak, Kylie Jenner Akui Malu Meski Ikut Retweet GIF Ini!
Organisasi tersebut diketahui telah menggunakan dana tersebut untuk membeli truk dan gadget sebagai peta yang menunjukkan lokasi kebakaran yang dapat membantu para pemadam saat kehilangan sinyal.
Truk tersebut akan digunakan untuk memberantas kebakaran hutan dan membantu saat terjadi kecelakaan di jalan raya serta insiden darurat lainnya.
Terkait hal tersebut, Kylie Jenner pernah mengunggah foto sebuah koala yang terkena dampak kebakaran hutan dengan caption: "Ini Menghancurkan Hatiku".
Asisten Komisaris Layanan Kebakaran dan Darurat Queensland John Bolger mengatakan bahwa kawasan itu mulai bangkit kembali setelah kehancuran dari tahun lalu.
Baca Juga: Sempat Bersitegang dengan Suami, Kim Kardashian Kepergok Menangis di Mobil saat Bertemu Kanye West!
Ia juga menjelaskan, truk baru itu akan digunakan untuk menyelamatkan para pelancong dan penduduk setempat selama musim kebakaran hutan ini.
(*)