Find Us On Social Media :

MAMA 2020 Dihelat di Area Konstruksi Penuh Debu, Dispatch Laporkan Para Artis Sakit Tenggorokan dan Kesulitan Bernapas

By Silmi Nur Aziza, Sabtu, 12 Desember 2020 | 11:00 WIB

Upacara Penghargaan MAMA 2020

Salah satu idola 'A' dilaporkan memberi tahu Dispatch mengenai gedung tempat mereka merekam penampilan mereka."Itu adalah gedung baru. Tapi salah satu anggota staf berteriak ketakutan ketika aku di sana. Mereka mengatakan bahwa masker putih mereka berubah menjadi hitam (karena debu)," ujarnya.Sebagai informasi, konstruksi CJ ENM Contents World dimulai pada paruh kedua tahun 2019.

Baca Juga: MAMA 2020 Perlakukan Artis Secara Tak Adil, Netizen Kembali Ungkit Borok Mnet di Masa Lalu yang Gak Kasih Bayaran Buat Pengisi AcaraDua dari sepuluh bangunan saat ini telah selesai.Lokasi ini masih merupakan zona konstruksi yang sibuk, dengan tanda-tanda bahaya yang dipasang di sekelilingnya termasuk "Perhatian: ular", "Perhatian: bahaya kebakaran", dan "Peringatan: bahaya terjatuh".Reporter 'Dispatch' mencatat bahwa "area tunggu parkir" di mana sebagian besar artis yang tampil menunggu selama upacara utama 'MAMA 2020' sebagian besar adalah lapangan tanah.Seorang idola mengatakan kepada outlet berita, "Tempat parkir adalah tanah dan pasir. Ada debu di mana-mana setiap kali mobil bergerak. Kami tidak bisa menurunkan kaca jendela."

Baca Juga: Berikan Ruang Tunggu Pribadi untuk Para Aktor dan Biarkan Penyanyi Menunggu di Tempat Parkir, Penghargaan MAMA 2020 Tuai KecamanAnggota grup idola lainnya berkata, "Ada konstruksi yang sedang berlangsung di semua tempat selama tahap pra-rekaman kami. Ada begitu banyak debu, sulit untuk ditangani. Tenggorokanku sangat sakit hari itu."Reporter 'Dispatch' yang mengunjungi lokasi tersebut mengamati bahwa Studio 5 dan Studio 6 sepenuhnya dibersihkan setelah upacara MAMA 2020.Pekerja konstruksi sibuk menjalankan pekerjaannya.

Para wartawan mencatat bahwa tingkat debunya memang parah, mengganggu penglihatan dan pernapasan.Meskipun faktor-faktor seperti efek panggung dan peralatan telah sepenuhnya dibongkar, reporter Dispatch masih merasa sulit untuk bernapas.

Mereka mengaku bahwa tenggorokan mereka sakit karena langsung menghirup debu.

(*)