Find Us On Social Media :

Berulang Kali Dianggap Provokasi Kerusuhan, Akun Twitter Donald Trump Ditutup Permanen

By Mia Della Vita, Sabtu, 9 Januari 2021 | 10:35 WIB

Twitter resmi membekukan akun Twitter Donald Trump secara permanen.

Laporan Wartawan Grid.ID, Mia Della Vita

Grid.ID- Twitter telah mengunci permanen akun Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, Sabtu (9/1/2021).

Penguncian akun Twitter Donald Trump dilakukan untuk menghindari risiko timbulnya aksi kekerasan.

Sebagai akibatnya, Donald Trump tidak bisa lagi mengakses akun Twitter miliknya.

Lewat sebuah pernyataan resmi, Twitter mengumumkan langkah berani ini pada Jumat (8/1/2021).

Baca Juga: Dilaporkan akan Rilis Buku Ketiga Tentang Karier di Gedung Putih, Ivanka Trump Diprediksi Bakal Tuai Kritikan

"Setelah meninjau secara cermat cuitan terbaru dari akun @realDonaldTrump dan konteks yang terkandung di dalamnya."

"Khususnya bagaimana cuitan itu diterima dan ditafsirkan publik, kami telah secara permanen menangguhkan akun tersebut."

"Itu karena risiko memicu kekerasan lebih lanjut," kata Twitter dikutip dari Daily Star, Sabtu (9/1/2021).

Baca Juga: Terjangkit Corona dan Harus Isolasi Sendirian, Donald Trump Jr. Minta Rekomendasi E-book dan Acara Netflix pada Followers

Twitter menerangkan, pihaknya telah melihat adanya unsur pelanggaran dalam cuitan terbaru Donald Trump.

Trump dinilai telah menghasut massa dan mendukung aksi kerusuhan yang tengah berlangsung di Gedung Capitol, Washington DC.

Cuitan itu dianggap melanggar kebijakan aturan yang dibuat Twitter.

Sebelumnya, Twitter telah membekukan sementara akun Trump selama 12 jam setelah ia mengunggah tiga cuitan terkait unjuk rasa pendukung Donald Trump di Gedung Capitol AS, Rabu (6/1/2021).

Baca Juga: Pernikahan Diisukan Hancur Usai Kepergok Rangkul Lengan Pengawalnya, Istri Donald Trump Diprediksi Raup Rp 689 Miliar dari Suaminya Jika Memilih Bercerai

Cuitan itu dianggap mengandung unsur provokasi sehingga melanggar kebijakan Integritas Sipil yang dibuat Twitter.

Setelah mendapat teguran dari Twitter, Trump kemudian menghapus tiga cuitan yang dipermasalahkan beserta video yang dianggap menghasut kekerasan.

Namun pada Jumat (8/1/2020), Trump kembali mengunggah dua cuitan yang dinilai berpotensi mengandung unsur provokasi.

Baca Juga: Ngebet Jadi Cameo di Film Home Alone 2: Lost in New York, Donald Trump Disebut sampai Menggertak Kru Produksi

"Kepada 750 ribu patriot Amerika hebat yang telah memilih saya."

"Amerika yang utama dan buat Amerika berjaya lagi, akan memiliki suara besar di masa depan."

"Mereka tidak akan dihormati atau diperlakukan tidak adil dengan cara atau bentuk apa pun," tulis Trump dikutip dari Dailymail, Sabtu (9/1/2021).

Baca Juga: Rayakan Kemenangan Joe Biden di Pilpres AS, Selebritis Hollywood Menangis hingga Sindir Donald Trump: Kamu Dipecat!

Menyusul cuitan itu, Trump mengunggah postingan yang menyatakan bahwa ia tidak akan menghadiri pelantikan Presiden baru pada 20 Januari mendatang.

Akibat kedua cuitan tersebut, Twitter tidak lagi dapat menoleransi tindakan yang dilakukan Trump.

Akibatnya, Twitter menangguhkan akun Trump secara permanen.

"Itu berulang kali dan merupakan pelanggaran berat terhadap kebijakan Integritas Sipil kami," kata Twitter.

Kerusuhan di Capitol AS sendiri telah mengakibatkan lima orang meninggal dunia dan memicu seruan agar Trump mengundurkan diri dari jabatannya.

(*)