Find Us On Social Media :

Hasil Investigasi Tunjukkan Pesawat Bukan Meledak di Udara, KNKT Menduga Sriwijaya Air SJ 182 Hancur karena Membentur Permukaan Laut

By Daniel Ahmad, Selasa, 12 Januari 2021 | 13:37 WIB

Ilustrasi Sriwijaya Air SJ 182

Baca Juga: Curahan Hati Istri Okky Bisma, Pramugara Sriwijaya Air yang Teridentifikasi Pertama Sebagai Korban Kecelakaan Maut: Terimakasih Sudah Menjadi Suami yang Sempurna, Tunggu Istrimu Ini di Surga

"Serpihan-serpihan yang ditemukan itu masih tidak ada indikasi-indikasi sesuatu yang tidak normal, semuanya masih normal saja. Tidak ada hal yang mencurigakan, tidak ada kerusakan, ya memang hancur, tapi hancurnya natural karena benturan ke air," ujar Soerjanto.

Meskipun begitu, KNKT baru bisa menyimpulkan penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 setelah menemukan black box (kotak hitam).

Kotak hitam merupakan salah satu alat yang paling penting di dalam badan pesawat dan biasa dicari jika dilaporkan ada pesawat yang hilang kontak.

Baca Juga: Pernikahan Baru Seumur Jagung, Istri Mengaku Bersyukur Pernah Menjadi Bagian Hidup Pramugara Sriwijaya Air Okky Bisma: Allah Maha Baik Temuin Aku Sama Kamu

Menjadi benda penting, kotak hitam bisa merekam semua data penerbangan.

Pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Baca Juga: Jasad Pramugara Sriwijaya Air Teridentifikasi, Sang Istri: Tenang Ya Sayangku di Sana

Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB.

Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB.

Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.