Find Us On Social Media :

Peringatkan Menteri Agar Negara Tak Boleh Berbisnis dengan Rakyatnya, Ribka PDIP: Ujung-ujungnya Jualan Obat, Jualan Vaksin

By Rissa Indrasty, Kamis, 14 Januari 2021 | 08:43 WIB

Anggota komisi 9 DPR RI fraksi PDI Perjuangan, Ribka Tjiptaning, menolak keras dirinya disuntik vaksin Covid-19.

Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty

Grid.ID - Anggota komisi 9 DPR RI fraksi PDI Perjuangan, Ribka Tjiptaning, menolak keras dirinya disuntik vaksin Covid-19.

Di samping itu, Ribka Tjiptaning juga membahas jenis vaksin yang diberikan secara vaksin yang digratiskan kepada masyarakat.

Pasalnya, jenis vaksin memiliki harga yang berbeda-beda dan Ribka Tjiptaning menduga bahwa rakyat kalangan bawah akan diberikan vaksin paling murah.

Baca Juga: Kevin Sanjaya Sempat 3 Kali Dinyatakan Positif Covid-19, Dokter PBSI Ungkap Kondisi Terkini sang Atlet Bulu Tangkis: Dia Sudah Bisa Latihan Lagi

Hal tersebut terlihat dari harga tes Covid-19 yang hingga saat ini biayanya masih menjadi pertanyaan.

Ribka Tjiptaning bingung karena harga tes Covid-19 yang berbeda-beda hingga ada yang mencapai angka jutaan untuk sekali tes.

"Masalah rapid masalah swab aja belum ada harga eceran tertinggi itu berapa? ada RS Swasta tuh Abdi Waluyo, saya tanya berapa itu swab dokter, kalau 1 hari itu Rp6.5 juta, kalau hasilnya 3 hari Rp3 juta setengah."

"Loh ini patokannya emang lama pemeriksaannya atau karena duitnya, saya kemarin di klinik yang lain Rp900 ribu, hari sabtu, negatif, daripada di DPR ntar nama gue tercatat di DPR itu jadi proyek, ogah," ungkap Ribka Tjiptaning saat dikutip Grid.ID di YouTube, Rabu (13/1/2021).

Baca Juga: Risa Saraswati Percaya Penuh dengan Vaksin Covid-19: Biarkan Saya Coba

Sejak maraknya virus Covid-19, Ribka Tjiptaning mengungkapkan bahwa dirinya sudah menduga bahwa ada unsur bisnis di balik hadirnya virus ini.

"Dari Maret lalu saya bilang dalam rapat itu, begitu ada Covid ini ujung-ujungnya jualan obat, jualan vaksin," ungkap Ribka Tjiptaning.

Ribka Tjiptaning pun mengurutkan bagaimana alur bisnis virus Covid-19 ini.

Baca Juga: Menunggu Giliran, Ivan Gunawan Siap untuk Divaksin

"Abis ini karena sekarang bukan masanya APD, nanti abis vaksin ini obat ramai, abis obat ini kan menterinya ekonomi nih, Wamennya BUMN pasti ditarok buat BUMN, abis ini stunting, udah tau nih udah di pola kayak gitu kesehatannya buat dagang," ungkap Ribka Tjiptaning.

Lebih lanjut, Ribka Tjiptaning memperingatkan menteri agar tak berbisnis dengan masyarakat.

"Saya cuma ingatin nih sama Adinda Menteri, negara tidak boleh berbisnis dengan rakyatnya loh, tidak boleh mau alasan apa saja tidak boleh," tutup Ribka Tjiptaning.

(*)