Find Us On Social Media :

6 Kebiasaan Minum Ini Justru Memperpendek Usia, Hati-hati!

By Devi Agustiana, Jumat, 15 Januari 2021 | 15:00 WIB

Jarang terpikirkan orang, padahal ada beberapa kebiasaan minum yang bisa meningkatkan risiko kematian, loh.

3. Berlebihan konsumsi minuman bersoda

Sebuah penelitian menemukan bahwa soda setiap hari bisa menyebabkan 7 persen peningkatan risiko kematian.

Bahkan, jika kamu tidak meminumnya setiap hari, jangan berasumsi bahwa sudah keluar dari masalah ini.

Baca Juga: Yuk, Simak 3 Cara yang Bisa Mengubah Kamu agar Jadi Morning People

Menurut sebuah penelitian melalui Klinik Cleveland, konsumsi soda dan diet soda juga menyebabkan peningkatan risiko kematian.

4. Minum jus setiap hari

Meskipun jus mungkin berasal dari buah, minuman tersebut mengandung banyak gula dan konsumsi terlalu banyak dapat meningkatkan kemungkinan kematian.

Minum lebih dari 8 ons jus sehari dapat secara signifikan meningkatkan kemungkinan terkena obesitas dan penyakit koroner, yang menyebabkan peningkatan kemungkinan kematian hingga 42 persen.

Baca Juga: 4 Manfaat Minum Air Lemon Selama Musim Hujan, Mencegah Flu hingga Menyehatkan Pencernaan

5. Minum 3 gelas susu setiap hari

Susu terlanjur memiliki citra yang sangat sehat, tetapi jika minum beberapa gelas susu sehari akan bahaya.

Peningkatan konsumsi susu menyebabkan risiko kematian yang signifikan.

Tiga gelas susu sehari menyebabkan peningkatan 10 persen kemungkinan kematian pada pria dan 44 persen wanita memiliki peluang lebih besar untuk tertular kanker.

6. Terlalu banyak minum protein shake

Jika ingin menambah berat badan, minum protein shake sepertinya cara mudah untuk dilakukan.

Baca Juga: Berhenti Minum Susu Justru Bermanfaat untuk Kesehatan, Satu di Antaranya Kulit Jadi Lebih Bersih

Namun, menurut sebuah penelitian yang dimuat di The Independent, minuman ini mungkin memiliki efek berlawanan.

Meningkatkan asupan protein ke tingkat super tinggi dalam sehari akan menurunkan kualitas hidup di tahun-tahun berikutnya dan menyebabkan kematian dini.

(*)