Find Us On Social Media :

Nekat Berdiam Diri di Rumahnya Saat Erupsi Gunung Merapi 10 Tahun yang Lalu, Begini Detik-detik Penemuan Jenazah Mbah Maridjan yang Tengah Meringkuk Bukan Bersujud, Dokter Forensik: Wajahnya Keras Tertutup Debu Panas

By None, Minggu, 14 Februari 2021 | 06:56 WIB

Nekat Berdiam Diri di Rumahnya Saat Erupsi Gunung Merapi 10 Tahun yang Lalu, Begini Detik-detik Penemuan Jenazah Mbah Maridjan yang Tengah Meringkuk Bukan Bersujud, Dokter Forensik: Wajahnya Keras Tertutup Debu Panas

Mengenai kondisi jasad Mbah Maridjan, dr Hastry mengaku sempat merinding.

Baca Juga: Kembali Aktif, Gunung Merapi Berstatus Siaga Muntahkan Lava Pijar 36 Kali Selama 6 Jam

Pasalnya, jasad dan tubuh Mbah Maridjan saat ditemukan sudah dalam keadaan tertutup abu panas.

"Kondisi jenazah seperti apa?" tanya Denny Darko,.

"(tubuhnya) kena abu panas semua," jawab dr Hastry.

"Abu panas itu kayak abu putih biasa tapi panas?" tanya Denny Darko masih penasaran.

"Iya," jawab sang dokter forensik.

Baca Juga: Menindaklanjuti Peristiwa Banjir dan Gempa Bumi, Jokowi Update Pantauannya di Instagram Saat Turun Tangan Meninjau Kondisi Wilayah Terdampak Bencana di Kalimantan Selatan dan Sulawesi Barat

Saking semua tubuh tertutup debu panas, tubuh Mbah Maridjan dan korban Gunung Merapi yang lain pun seperti mumi yang terbujur kaku.

Bahkan untuk bisa mengidentifikasi apakah jenazah itu merupakan Mbah Maridjan, dr Hastry sampai harus mengerok semua debu panasnya.

"Terus tubuhnya sendiri gimana?" tanya Denny Darko.

"Tubuhnya juga ketutup abu panas begitu. Kayak patung mumi, putih," ucap dr Hatsry.

"Wajahnya keras tertutup debu panas, jadi perlu dikerok, buat dilihat. Dari baju aja sulit untuk identifikasi karena ketutup abu panas," ujar dr Hastry.

Baca Juga: Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas dengan Guguran Sejauh 1000 Meter, PVMBG: Masyarakat Diminta Waspada

Menurut sang dokter forensik, penyabab Mbah Maridjan meninggal dunia ini karena menghirup abu panas.

"Itu meninggalnya karena terhirup apa karena melekat ke tubuh?" tanya Denny Darko.

"Karena terhirup, mengganggu saluran pernafasan," jawab dr Hastry.

"Kan terhirup masuk ke hidung, awan panas sama pasir masuk jadi satu, Jadi korban langsung meninggal di tempat," tambah dr Hastry.

Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman jumlah korban meninggal akibat bencana erupsi Gunung Merapi mencapai 277 orang.

Dari ratusan korban meninggal tersebut, satu diantaranya adalah Mbah Maridjan, sang juru kunci Gunung Merapi.

Artikel ini telah tayang di Grid Hot dengan judul, Meringkuk Bukan Bersujud, Inilah Detik-detik Penemuan Jenazah Mbah Maridjan Saat Erupsi Gunug Merapi Sepuluh Tahun Lalu, Dokter Forensik: Wajahnya Keras Tertutup Debu Panas

(*)