Find Us On Social Media :

Kasus KDRT Meningkat Selama Pandemi, Akankah Sebabkan Trauma?

By Devi Agustiana, Rabu, 17 Februari 2021 | 14:11 WIB

Ilustrasi. Data menunjukkan bahwa pandemi Covid-19 meningkatkan kasus KDRT.

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.ID – Ternyata pandemi Covid-19 tidak hanya berpengaruh terhadap aspek kesehatan.

Mewabahnya virus ini juga berpengaruh pada hampir semua sektor kehidupan, termasuk kondisi psikis.

Mengutip laman Kompas.com, imbauan pemerintah dan WHO untuk stay home atau tinggal di rumah cukup menguntungkan bagi beberapa orang.

Baca Juga: Alami KDRT Sampai Diselingkuhi Berkali-kali, Nindy Ayunda Beberkan Alasan Pertahankan Rumah Tangga hingga 10 Tahun: Untuk Saya Memutuskan Berpisah Itu Susah

Namun untuk sekelompok lainnya, hal itu bisa jadi petaka dan menimbulkan krisis baru.

Laporan dari pihak kepolisian beberapa negara mengungkapkan kasus Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) meningkat selama pandemi virus corona.

Tingkat kekerasan disebut menjadi lebih sering, lebih parah, dan lebih membahayakan.

Baca Juga: Tak Hanya Lakukan KDRT, Nindy Ayunda Ungkap Sang Suami Punya Wanita Lain Sejak Tahun 2015: Saya Tahu Betul Siapa Orangnya

Marianne Hester, sosiolog dari Bristol University yang mempelajari tentang kekerasan dalam hubungan menyebutkan bahwa pada dasarnya risiko KDRT meningkat ketika keluarga menghabiskan waktu bersama.

Misalnya pada hari raya seperti Natal dan liburan.

Lebih lanjut, seperti dirangkum Grid.ID dari laman Verywell Mind, para peneliti juga telah menemukan hubungan antara sindrom stres pascatrauma atau post-traumatic stress syndrome (PTSD) dengan KDRT.