Find Us On Social Media :

Menolak Tumbang di Tengah Pandemi Covid-19, M Bloc Market Beri Peluang Bagi Brand Lokal Agar Tetap Eksis

By Grid, Selasa, 23 Februari 2021 | 12:49 WIB

Menolak Tumbang di Tengah Pandemi Covid-19, M Bloc Market Beri Peluang Bagi Brand Lokal Agar Tetap Eksis

Grid.ID - Pandemi COVID-19 dan berbagai pembatasan sosial di sejumlah wilayah Indonesia berdampak besar bagi para pelaku usaha atau pemilik bisnis.

Mereka melakukan segala daya upaya untuk mempertahankan bisnis sekaligus menjaga eksistensi merk atau brand masing-masing kala didera pandemi.

Jelas ini bukan perkara mudah.

Namun dengan berkolaborasi dan bersinergi, makapermasalahan serta tantangan yang dihadapi akan terasa lebih ringan.

M Bloc Space sebagai ruang publik kreatif kekinian dalam aksi pivot-nya menginisiasi pembentukan M Bloc Market yang memberikan dukungan penuh kepada UMKM untuk mendistribusikan berbagai produk mereka yang telah dikurasi melalui retail ini.

M Bloc Market adalah sebuah indie grocery store baru yang mayoritas akan menjual produk-produk terkurasi dengan karakter interior rustic vintage yang memiliki visi kesehatan, keterlacakan, lokalitas dan berkelanjutan.

Baca Juga: Cuti Bersama 2021 Dipotong dari 7 Hari Jadi 2 Hari, Pemerintah Jelaskan Alasannya: Penularan Covid-19 Cenderung Meningkat

Pemanasan menuju pembukaan M Bloc Market di bulan depan, pada Sabtu (20/2) lalu bertempat di M Bloc Live House, Jakarta diadakan talkshow bersama Harian Kompas dengan tema “Adu Eksistensi Brand Lokal di Tengah Pandemi.”

Talkshow menghadirkan Tarrence Palar selaku Brand Communication Manager Harian Kompas sebagai moderator dengan beberapa narasumber seperti Handoko Hendroyono (CEO M Bloc Market), Helga Angelina (Co-founder & CEO Burgreens & Green Butcher), dan Dewi Indriastuti (Kepala Desk Ekonomi Harian Kompas).

“Pertumbuhan ekonomi di Indonesia itu 54-57 persennya ditopang dari keperluan rumah tangga.

Biasanya konsumsi itu per tahun tumbuhnya 5 persen tapi di tahun 2020 angkanya -2,6 persen.

Artinya orang-orang masih menahan diri untuk berbelanja."