Find Us On Social Media :

Ingin Anak Menguasai Dua Bahasa? Ketahui Dulu Risiko Pola Pengajaran Bilingual

By Ragillita Desyaningrum, Senin, 8 Maret 2021 | 19:15 WIB

Tak selalu berdampak baik, ternyata mengajarkan anak dua bahasa berisiko membuat anak mengalami keterlambatan bicara.

Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum

Grid.ID – Setiap orang tua pasti mengingkan hal yang terbaik untuk anak-anaknya, terutama dalam hal pendidikan.

Tidak jarang, orang tua ingin mengajarkan berbagai macam hal pada anak, tak terkecuali bahasa.

Selain menguasai Bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu, orang tua mengingkan anak untuk menguasai bahasa asing seperti Bahasa Inggris.

Baca Juga: Ajarkan Bahasa Inggris untuk Anak Lewat Lagu, Berikut Rekomendasinya

Alhasil, berbagai cara dilakukan oleh orang tua untuk membuat anak terbiasa menggunakan dua bahasa atau bahkan lebih.

Sayangnya, belum banyak orang tua yang menyadari risiko pola pengajaran bahasa bilingual.

Melansir Nakita.id, ternyata mengajarkan anak dua bahasa dapat berisiko membuat anak mengalami speech delay.

Baca Juga: Cara Efektif Ajarkan Anak Tentang Bahasa, Jadi Lebih Cepat Bicara nih!

Speech delay atau keterlambatan berbicara bisa terjadi saat perkembangan bahasa anak secara signifikan berada di bawah normal anak dengan usia yang sama.

Psikolog anak dan keluarga, Anna Surti Ariani, S.PSi., M.Si., Psi, mengingatkan bahwa kesalahan dalam mengajarkan bilingual dapat membuat anak kesulitan dalam memahami bahasa.

"Tidak ada yang salah dalam mengajarkan bahasa asing pada anak, namun beberapa kesalahan seperti mencampurkan bahasa bisa memungkinkan anak mengalami speech delay," ungkapnya yang dilansir dari Nakita.id.