Grid.ID - Siapa yang tak kenal dengan sosok Inul Daratista?
Ya, Inul Daratista dikenal sebagai salah satu penyanyi dangdut Tanah Air.
Kariernya di industri musik dangdut sudah tak perlu diragukan lagi.
Pasalnya, Inul Daratista sudah mengawali kariernya sejak tahun 2000-an.
Istri dari Adam Suseno ini terkenal dengan gaya Goyang Ngebor yang dimilikinya.
Kini menjadi pedangdut sukses dan tajir mlintir, ternyata perjuangan Inul Daratista sejak awal karir tak mulus.
Menjadi salah satu pedangdut top Indonesia tentu bukan hal mudah untuk Inul.
Pasalnya, ia meniti karier dari nol di Ibu Kota Jakarta.
Inul mulai dikenal saat kontroversi goyang ngebor yang berujung pencekalan dirinya.
Ia pun sempat berseteru dengan Raja Dangdut Indonesia, Rhoma Irama.
Kini terkuak bahwa Inul Daratista hampir diperkosa saat awal kariernya.
"Sama salah satu label gitu udah bikin lagu terus pas aku minta ongkos pulang malah mau 'digituin'. Ya udah aku nggak mau," ujar Inul Daratista.
Akhirnya Inul memilih pulang ke Jawa Timur.
"Ya udahlah ngetop di sini (Jakarta) atau di sana (Jawa Timur) juga sama aja. Yang penting dapet duit dan bisa makan," terangnya.
Ia pun semakin depresi lantaran menerima berbagai fitnah dan kecaman saat kariernya mulai gemilang.
"Dulu aku dicekal sana-sini, terus juga orangtuaku kaya orang gila itu, nggak boleh nonton tv, nggak boleh gini gitu. Kan rame pro kontra dulu itu," ungkapnya.
"Sampe orangtuaku nangis tiap hari trus aku nggak tega."
"Dulu aku sampe disembunyiin sama omku di villa kecil gitu," imbuhnya.
Namun karena dukungan dari para seniornya, termasuk Titiek Puspa, Inul memutuskan untuk kembali berkarier di Jakarta.
"Karena kalau di daerah itu nggak ada yang nyekal dan ngelarang.
Pernah aku dulu pulang kampung tapi dijemput Eyang Titiek," ceritanya.
Ia pun akhirnya mulai belajar dari para seniornya itu hingga berhasil menapaki kesuksesan.
Artikel ini telah tayang di Grid Pop dengan judul, Niat Hati Mengadu Nasib ke Ibu Kota, Inul Daratista Harus Telan Pil Pahit Hampir Diperkosa Saat Awal Meniti Karir, Akui Sempat Depresi hingga Sembunyikan Diri di Kampung
(*)