Find Us On Social Media :

Lewati Tahun Pandemi 2020, Allianz Indonesia Jawab Tantangan dengan Imbal Hasil Kinerja Fund Unit Link yang Tumbuh Positif

By Annisa Dienfitri, Selasa, 9 Maret 2021 | 19:05 WIB

Media briefing virtual Allianz Indonesia

Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri

Grid.ID - Pandemi Covid-19 menjadi sentimen utama dalam pergerakan pasar modal sepanjang tahun 2020.

Pembatasan gerak akibat lockdown menyebabkan ekonomi melambat, setelah masyarakat diharuskan untuk melakukan segala aktivitas dari rumah saja demi menekan angka penyebaran virus.

Hal ini terjadi di berbagai negara termasuk Indonesia, sehingga ketidakpastian ekonomi yang begitu tinggi membuat pasar modal terkoreksi dalam.

Baca Juga: Berkolaborasi dengan SOS Children’s Villages, Allianz Group Inisiasi Program Family Strengthening Demi Memperkuat Keluarga Rentan dari Dampak Pandemi

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menyentuh titik terendah pada tanggal 24 Maret 2020, terkoreksi hingga minus 37,49%.

Begitu juga dengan obligasi yang terkoreksi dalam di -3.65% karena adanya arus modal keluar (capital outflows) yang cukup deras, baik di pasar saham maupun obligasi.

Pada penutupan tahun 2020 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih tercatat terkoreksi -5,09% secara year-to-date (ytd) di level 5.979.

Baca Juga: Allianz Memulai Kemitraan Global Olimpiade dan Paralimpiade untuk 8 Tahun ke Depan

Kemudian indeks obligasi/IBPA naik 14,38% secara year-to-date (ytd), sedangkan Rupiah sejak awal tahun melemah 1.33% ke level Rp14.050/US$.

Pemerintah seluruh negara di dunia berusaha menyelamatkan masyarakat dari penyebaran virus dan perekonomian negaranya di saat yang bersamaan.

Karenanya, kebijakan fiskal dan moneter harus diterapkan untuk mengalirkan stimulus yang dapat membantu perekonomian negara masing-masing.

Dampak stimulus ini mulai terlihat dengan perbaikan ekonomi di kuartal ketiga 2020, setelah pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua terkoreksi cukup dalam.

Baca Juga: Permudah Akses Perlindungan Bagi Masyarakat Indonesia, Allianz Indonesia dan GoPay Luncurkan #ProteksiCumaCuma

Di Indonesia, beberapa langkah dilakukan pemerintah untuk membantu pemulihan ekonomi.

Salah satunya dengan menggelontorkan stimulus fiskal dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), melakukan skema pembagian beban atau burden sharing dengan menjaga stabilitas nilai tukar, suku bunga dan inflasi agar tetap terkendali, serta memperhatikan kredibilitas dan integritas pengelolaan ekonomi, fiskal dan moneter.

Omnibuslaw atau RUU Cipta Kerja pun telah berhasil disahkan dan diharapkan dapat menarik investor asing dan membantu Foreign Direct Investment (FDI) Indonesia.

Selama 2020, Portfolio Manager Allianz Indonesia aktif mengikuti kondisi pasar dan menyesuaikan strategi investasi dengan kondisi pasar yang fluktuatif.

Baca Juga: Demen Pacari Berondong hingga Tak Segan Gelontorkan Duit untuk Hidupi Sang Kekasih, Barbie Kumalasari Bongkar Alasannya di Depan Maia Estianty: Tergantung Servis!

Strategi yang tepat mampu memaksimalkan kinerja fund dan memberikan imbal hasil yang baik.

Selama 2020, fund-fund unit link Allianz lebih unggul dibandingkan tolok ukurnya, seperti Smartlink Rupiah Equity Fund yang mampu memberikan imbal hasil -2,51%, lebih baik dibandingkan tolok ukur IHSG yang -5,09%, Smartlink Rupiah Fixed Income Fund +12,15%, lebih baik dari tolok ukur +9,95%, begitu juga dengan Allisya Rupiah Equity Fund -3.83% lebih baik dari tolok ukur Jakarta Islamic Index di – 9,69%.

“Meskipun kondisi pasar volatil di tengah masa pandemi yang menantang, Allianz Indonesia mencatatkan perkembangan imbal balik investasi yang positif di tahun 2020 dengan total dana kelolaan (Asset Under Management/AUM) sebesar Rp 42,70 triliun atau naik sebesar 6,27% dibandingkan dengan tahun sebelumnya."

Baca Juga: Kebiasaan Menyimpan Telur di Kulkas Selama Ini Ternyata Salah dan Bisa Merusak Kualitasnya, Simak Baik-baik Cara yang Benar!

"AUM ini termasuk juga dana kelolaan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Allianz."

"Dana yang dikelola terdiri dari investasi produk unit link sebesar 55%, asuransi jiwa dan kesehatan sebesar 26% dan DPLK sebesar 19%,” jelas Ni Made Daryanti, Chief Investment Officer Allianz Life Indonesia, saat media briefing virtual, Selasa (9/3/2021).

Tambah Ni Made, Allianz bukan hanya bertujuan memberikan imbal hasil yang baik, tapi juga melakukan investasi yang berkelanjutan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan faktor ESG.

Baca Juga: Enggan Saingi Baim Wong yang Disebut 'Raja Giveaway', Shyalimar Malik Buat Konten Serupa dengan Habiskan Uang 400 Dolar Per Bulan

“Allianz juga secara aktif memilih instrumen investasi yang berkelanjutan baik dari sisi lingkungan, dampak sosial, dan pengelolaan yang baik (Environment, Social & Governance/ESG) sesuai dengan investment guideline yang diterapkan oleh Allianz Group," terangnya.

Allianz Indonesia senantiasa menjaga kepercayaan nasabah untuk mengelola asset di 62 jenis fund dengan strategi yang tepat sepanjang tahun 2020.

Tiga fund yang paling banyak dipilih oleh nasabah sepanjang 2020 yakni SmartLink Equity Fund dengan dana kelolaan Rp 10,26 triliun, SmartLink Balanced Fund dengan dana kelolaan Rp 2,08 triliun dan SmartLink Fixed Income Fund dengan dana kelolaan sebesar Rp 1,82 triliun.

Baca Juga: Cerita Nathalie Holscher Atasi Rasa Canggung dengan Putri Delina, Sekarang Sudah Seperti Adik Kakak

Allianz Life Indonesia juga meraih empat penghargaan Unit Link Terbaik 2021 dari Majalah Investor dan Infovesta, kategori campuran denominasi mata uang dollar periode 3, 5, dan 10 tahun, SmartLink Dollar Managed Fund, serta untuk kategori saham periode 10 tahun, fund berbasis syariah Allisya Rupiah Equity Fund.

Penghargaan tersebut diberikan karena SmartLink Dollar Managed Fund dan Allisya Rupiah Equity Fund mencatatkan kinerja yang baik dengan hasil imbal balik optimal dan karakteristik risiko yang stabil.

(*)