Find Us On Social Media :

Tasya Kamila Minta Saran Hadapi si Kecil yang Masuk Masa Toddler dan Hobi Marah-marah, Apa Saja Ciri-ciri Buah Hati Mulai Masuki Masa Balita?

By Devi Agustiana, Senin, 22 Maret 2021 | 10:01 WIB

Mengenal apa saja tanda anak dalam fase toddler seperti dialami putra Tasya Kamila.

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.ID – Anak Tasya Kamila sedang berada dalam fase toddler.

Diketahui sang putra yang bernama Arrasya Wardhana Bachtiar tersebut lahir pada 13 Mei 2019.

Dalam unggahan Instagram-nya yang Grid.ID kutip Senin (22/3/2021), Tasya Kamila menjelaskan bahwa anaknya tersebut dalam fase toddler, adapun fase ini biasanya disebut sat usia 1-3 tahun.

Mantan penyanyi cilik ini pun menjelaskan kebiasaan Arrasya yang mulai memiliki beragam emosi hingga menunjukkan aksi fisiknya.

Baca Juga: Jadi Buah Kesukaan Anak Tasya Kamila, Simak Manfaat Strawberry yang Lebih Kaya Vitamin C Dibandingkan Jeruk!

“Life with a toddler (emotikon senyum) Arr sama kok sama Batita yang lain, punya beragam emosi yang besar, yang diusianya emang mereka tunjukkan dengan aksi fisik,” tulis Tasya Kamila.

Ia pun mengaku senantiasa sabar dan menjelaskan pada anaknya agar tidak boleh marah, hingga meminta saran netizen yang berpengalamn menghadapi anak dalam fase toddler.

“ada tips ngga nih bunddd supaya mamanya sabar menghadapi Arr yang lagi hobi marah2? (emotikon tertawan),” tulis istri Randi Bachtiar ini.

 

 

Menurut Pusat Pengendalian Penyakit (CDC), anak-anak berusia antara 1 dan 3 tahun dan dianggap balita akan memiliki banyak perubahan dalam hidupnya.

Baca Juga: Tasya Kamila Persiapan Menyapih sang Putra yang Hampir Berusia 2 Tahun hingga Minta Saran Netizen: Buibu Gimana Pengalaman Nyapih Anaknya?

Jika bayi merayakan ulang tahun pertamanya, mereka secara otomatis menjadi balita.

Untuk lebih melihat kapan tepatnya transformasi besar dari bayi menjadi balita, berikut tanda-tandanya yang telah dilansir Grid.ID dari laman Healthline:

1. Mereka sedang berpindah-pindah

Tahukah para orangtua mengapa mereka disebut "balita"?

Karena gerakannya yang tidak terkoordinasi saat belajar berjalan terlihat seperti "balita".

Baca Juga: Belajar dari Pengalaman Tasya Kamila yang Nekat Makan Mi Instan saat Hamil sampai Kapok Nggak Mau Lagi, Ini Fakta yang Perlu Diketahui Soal Mi Instan Pada Bumil, Jangan Kaget!

Balita juga akan melakukan keterampilan motorik kasar yang lebih rumit, seperti melompat, memanjat, jongkok, dan melempar bola.

 

2. Sering mendengar kata “tidak”

Kata pilihan untuk anak-anak dalam fase perkembangan ini adalah "tidak".

Mereka tidak akan pernah bosan untuk mengatakannya langsung di depan orangtua.

Baca Juga: 5 Penyebab Depresi pada Remaja yang Harus Orangtua Waspadai! Nomor 3 Sering Terabaikan

 

3. Menggunakan gerakan tangan

Melambai, bertepuk tangan, dan menunjuk ke objek adalah sarana balita untuk berkomunikasi dengan orangtua.

Balita mungkin belum bisa mengatakan bahwa mereka menginginkan mainan kuning di rak paling atas, tetapi mereka belajar bahwa jika mereka menunjuk pada sesuatu, pesan mereka masih bisa tersampaikan.

Baca Juga: Dikomentari Netizen, Asmirandah Tegaskan Menggendong Tidak Membuat Bayi Bau Tangan, Benarkah Demikian?

4. Tidak menginginkan bantuan

Anak ingin memilih pakaian sendiri dan menyikat gigi sendiri.

Bahkan terkadang mereka membawa makanan ringan mereka sendiri ke ruang tamu dan sama sekali tidak menginginkan bantuan ibu atau ayahnya.

 

5. Orangtua tidak perlu melakukan segalanya untuk mereka

Balita bisa duduk di meja dan makan sendiri sekarang.

Tentunya tetap harus diawasi orang tua yah.

Hal-hal lain yang mungkin mulai dilakukan balita sendiri termasuk berpakaian, menyimpan mainannya, bahkan membeli minuman atau makanan ringan sendiri.

Baca Juga: Pentingnya Stimulasi Motorik Anak Usia Dini, Ternyata Berpengaruh Besar Pada Tumbuh Kembang Buah Hati loh, Orang Tua Wajib Sadari!

 

6. Berteman

Preferensi untuk teman-teman tertentu dan keterampilan sosialisasi mereka mulai meningkat.

Anak mungkin menanyakan nama anak lain dan bertanya-tanya apa yang dilakukan temannya.

Baca Juga: Belajar dari Farah Quinn, Begini Caranya Sang Koki Mendisiplinkan Anaknya yang Tantrum Sampai Melempar Barang

 

7. Mulai berdebat

Waktu tidur, waktu mandi, hingga makan malam, benar-benar adalah kesempatan anak untuk berdebat dengan orangtua.

 

8. Tidur lebih nyenyak

Pada saat mereka berusia 12 bulan, kebanyakan anak tidak membutuhkan botol atau sesi menyusui di malam hari.

Itu berarti mereka mungkin benar-benar tidur selama satu blok waktu yang sangat lama (mulai dari 8 hingga 12 jam) setiap malam.

Baca Juga: Simak Baik-baik 7 Aturan Tidur Bayi Agar Teratur Setiap Hari, Nomor 5 Sering Diabaikan Ibu!

 

9. Keterampilan bahasa

Keterampilan bahasa benar-benar meningkat selama tahun-tahun balita.

Sebagian besar anak usia 1 tahun menambahkan sekitar 50 kata ke kosakata mereka sebelum ulang tahun keduanya lalu 200 hingga hampir 1.000 kata pada usia 3 tahun.

Terakhir, balita pun semakin kreatif dengan berbagai imajinasinya.

Anak mungkin mulai menceritakan cerita konyol, menggambar banyak warna, hingga melatih gerakan tarian.

Baca Juga: Mengiming-imingi Hadiah pada Anak yang Menolak Makan Ternyata Bahaya, Ini 7 Aturan Saat Memberi Makan si Kecil di Atas 6 Bulan

Menghafal juga adalah cara utama balita belajar dan pengulangan biasanya cara tercepat untuk menghafal.

Kepribadian anak juga mulai berkembang saat balita usia 1 hingga 3 tahun.

Anak akan terlihat apakah lebih konyol atau serius, introvert atau ekstrovert, atletis atau artistik, hingga impulsif atau jeli.

(*)