Find Us On Social Media :

Terjadi Aksi Bom Bunuh Diri yang Mengejutkan, Gereja Katedral Makassar Ternyata Jadi Tempat Ibadah Tertua Bagi Umat Kristiani di Sulawesi Selatan

By Nisrina Khoirunnisa, Minggu, 28 Maret 2021 | 20:45 WIB

Gereja Katedral Makassar yang jadi gereja tertua di Makassar, Sulawesi Selatan

Laporan Wartawan Grid.ID, Nisrina Khoirunnisa

Grid.ID - Aksi bom bunuh diri yang terjadi di depan Gereja Katedral Makassar pada Minggu (28/3/2021) menjadi kabar mengejutkan bagi masyarakat.

Dilansir dari Kompas.com, kejadian terjadi saat gereja tersebut melangsungkan Minggu Palma sebelum Paskah.

Pastor Wilhelminus Tulak yang tengah memimpin jemaat saat itu menuturkan kronologis kejadiannya.

Baca Juga: Peristiwa Bom Bunuh Diri di Makassar Terjadi saat Seminggu Sebelum Paskah, Ketua Umum PGI Minta Umat Kristiani untuk Tetap Tenang

Pastor Wilhelminus Tulak menuturkan, ada dua pelaku yang naik motor, memaksa masuk ke dalam gereja.

Pihak keamanan gereja pun menghalangi kedua pelaku hingga akhirnya bom meledak.

Peristiwa terjadi saat jeda antara ibadah ke dua dan ke tiga di gereja tersebut.

Dari kejadian tersebut, banyak tokoh pemerintah yang meminta agar masyarakat tak terlalu panik dengan kondisi tersebut.

Baca Juga: Kutuk Aksi Terorisme di Depan Gereja Katedral Makassar, Menko Polhukam Mahfud MD Angkat Bicara

Ternyata, lokasi ledakan bom bunuh diri ini adalah gereja tertua di Makassar.

Dilansir dari Makassar.tribunnews.com, Gereja Katedral Makassar adalah yang tertua di seluruh wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.

Gereja ini berdiri pada 1898 yang melaksanakan misa mingguan setiap Sabtu dan Minggu.

Sejarah dari Gereja Katedral Makassar menjadi pertolongan bagi umat Kristiani di Sulawesi Selatan.

Baca Juga: Bom Bunuh Diri Terjadi di Depan Gereja Katedral Makassar, MUI Imbau Masyarakat Agar Tak Mengaitkan dengan Agama dan Suku Tertentu

Selama 225 tahun, tidak ada pastor yang menetap di Makassar karena gejolak politik VOC dan orang-orang Portugis yang menetap disana.

Hingga akhirnya, pada 1892, Pastor Aselbergs, SJ, menjadi Pastor Stasi Makassar dan tinggal di suatu rumah mewah di Heerenweg.

Pada 1895, Pastor Aselbergs membeli sebidang tanah dan rumah di Komedistraat yang kini menjadi lokasi gedung Gereja Katedral Makassar.

Gereja dibangun pada 1898 dan selesai pada 1990.

Renovasi dan perluasan pada gedung gereja pun terus dilakukan pada 1939.

Hingga akhirnya, renovasi selesai pada 1941 dengan bentuk gereja yang sama seperti sekarang ini.

(*)