Find Us On Social Media :

Sikap Posesif Seo Ye Ji Disebut Sebagai Dalang Perlakukan Kasar Kim Jung Hyun Terhadap Seo Hyun SNSD, Ternyata Sikap Posesif Bisa Menjadi Tanda Gangguan Mental Ini

By Ragillita Desyaningrum, Selasa, 13 April 2021 | 13:08 WIB

Sikap kasar dan tidak professional Kim Junghyun terhadap lawan mainnya, Seohyun SNSD, disebut karena perintah Seo Yeji yang merupakan kekasihnya saat itu.

Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum

Grid.ID -  Saat ini media sosial sedang digemparkan dengan kabar aktris Seo Ye Ji yang menjadi alasan di balik sikap tidak professional Kim Jung Hyun.

Sebelumnya dikabarkan bahwa pada tahun 2018, Kim Jung Hyun pernah bersikap kasar dan tidak ramah pada Seo Hyun SNSD sebagai lawan mainnya di drama ‘Time’.

Aktor yang baru-baru ini sukses membintangi Mr. Queen terlihat tidak mau melakukan kontak fisik dengan Seo Hyun.

Baca Juga: Dispatch Beberkan Mantan Kekasih Kim Jung Hyun, Seo Ye Ji, Punya Pengaruh Dalam Sifat Buruk sang Aktor Terhadap Seohyun SNSD

Meski dikritik, kabarnya hal itu dikarenakan Kim Jung Hyun yang terlalu mendalami perannya sampai-sampai harus mengalami eating disorder dan sleeping disorder.

Melansir Kompas.com, aktor berusia 31 tahun itu bahkan harus mengundurkan diri dari drama tersebut di episode 4 karena kondisi kesehatannya yang semakin buruk.

Namun belakangan, kabar ini kembali menjadi kontroversi karena ternyata sikap kasar Kim Jung Hyun didasari perintah Seo Ye Ji yang saat itu menjadi kekasihnya.

Baca Juga: Mainkan Tokoh Utama dalam Drama It's Okay To Not Be Okay, Seo Ye Ji Beberkan Perannya yang Sukses Membantu Kesembuhannya

Seperti yang diberitakan Dispatch via Kompas.com, Seo Ye Ji melarang Kim Junghyun melakukan sentuhan fisik dan interaksi apapun terhadap lawan jenisnya dan tim produksi wanita selama shooting.

Hingga saat ini, belum ada konfirmasi atau klarifikasi apapun mengenai berita ini baik dari pihak agensi Kim Jung Hyun ataupun Seo Ye Ji.

Sikap posesif seperti Seo Ye Ji mungkin sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari, atau bahkan pernah kita alami tanpa disadari.

Baca Juga: Dianggap Mengandung Pelecehan Seksual, Drakor It's Okay to Not Be Okay Kena Sanksi Komisi Penyiaran Korea Selatan!

Melarang pasangan untuk bertemu atau berteman dengan lawan jenis, hingga selalu meminta pasangan untuk mengabarkan apa yang dilakukannya, merupakan contoh sikap posesif dalam sebuah hubungan.

Walaupun ada niat baik seperti tidak ingin kehilangan pasangan atau ingin melindungi pasangan, nyatanya sikap posesif ini merupakan tanda gangguan kesehatan mental.

Dikutip dari Times of India, posesif merupakan salah satu gejala kepribadian ambang atau BPD (Borderline Personality Disorder).

Baca Juga: Anya Geraldine Ngaku Menderita Borderline Personality Disorder (BPD) yang Membuatnya Nggak Bisa Lama Menjomblo, Bagaimana Gejalanya?

Seseorang yang menderita BPD seringkali tidak dapat mengendalikan emosinya dan terlihat cemburu, posesif, atau bahkan hiperaktif.

Selain sikap posesif, berikut adalah gejala BPD yang telah dikategorikan oleh ahli kesehatan mental yang dikutip Grid.ID dari Kompas.com.

1. Takut ditinggalkan atau takut sendirian, panik dan melakukan segala cara agar tidak ditinggalkan.

2. Relasi dengan orang lain cendrung intens atau menggebu-gebu, tapi berumur pendek.

3. Citra diri kerap berubah-ubah. Kadang bisa percaya diri, tapi di lain waktu jadi benci diri sendiri.

4. Berperilaku impulsif sampai merusak diri sendiri, misalkan belanja berlebihan, makan berlebihan, mengebut, mengutil, atau minum alkohol tanpa kontrol.

5. Punya kecenderungan menyakiti diri sendiri.

6. Mengalami perubahan emosional ektrem, setelah merasa bahagia, mendadak sedih dan saat diabaikan pikiran jadi kacau balau.

7. Merasa sangat kosong.

8. Saat marah bisa meledak-ledak, marahnya tidak selalu pada orang lain tapi bisa juga marah pada diri sendiri.

9. Pikirannya kerap bergumul dengan paranoia atau curiga pada orang lain.

Baca Juga: 3 Artis Pengidap Gangguan Mental BPD, sampai Ada yang Tidak Bisa Kelamaan Jomblo

Nah, jika paling tidak seseorang mengalami lima dari sembilan gejala di atas, orang tersebut baru dikatakan mengalami BPD.

Segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk memastikannya dan hindari mendiagnosis atau melabeli diri sendiri dengan gangguan mental ini. (*)