Find Us On Social Media :

Supaya Gaji Bulanan Gak Ghosting Gitu Aja, Yuk Kelola Penghasilan dengan Metode 10-20-30-40

By Nisrina Khoirunnisa, Rabu, 14 April 2021 | 20:45 WIB

Supaya Gaji Bulanan Gak Ghosting Gitu Aja, Yuk Kelola Penghasilan dengan Metode 10-20-30-40

Laporan Wartawan Grid.ID, Nisrina Khoirunnisa

Grid.ID - Mengelola penghasilan usai gajian bulanan penting untuk dilakukan.

Dilansir dari Tribunnews.com, seseorang bisa melewatkan gaji bulanannya jika tidak mengatur alokasi finansial.

Tentu saja hal tersebut bisa membuat masalah baru pada kondisi finansial sendiri.

Maka, penting membagi gaji agar tidak habis untuk kebutuhan konsumtif saja.

Baca Juga: Punya Penghasilan Tetap Tapi Tabungan Kosong? Coba Ikuti 4 Trik Memaksa Diri Berikut Ini Agar Bisa Menabung Secara Rutin

Dengan metode 10-20-30-40, seseorang bisa mengaplikasikan alokasi gajinya sesuai angka tersebut.

Apalagi untuk para pekerja baru yang mendapat gaji pertama, metode ini mudah untuk diterapkan.

Dilansir dari Kompas.com, berikut penjelasan rinci dari metode 10-20-30-40 untuk pengelolaan gaji bulanan kamu!

Baca Juga: Sesuai Pepatah 'Jangan Taruh Telur di Satu Keranjang', Intip Alasan Penting untuk Letakkan Dana Investasi di Beberapa Instrumen!

1. 10 persen untuk kebaikan

Berapapun nominal penghasilan kita, alangkah baiknya sisihkan juga untuk melakukan kebaikan.

Makna berbuat kebaikan itu tidak harus beramal di tempat ibadah.

Namun, bisa dilakukan dengan berbakti kepada orang tua atau memberi bantuan untuk orang lain yang membutuhkan.

Angka 10 persen bisa diubah sesuai dengan nominal penghasilan kamu ya.

Yang terpenting, pastikan alokasi gajimu tidak terlewat untuk disisihkan dalam kantong kebaikan agar lebih bermanfaat.

Baca Juga: Suka Bingung Hadapi Situasi Gawat? Nah, Penting untuk Kumpulkan Dana Darurat Mulai Sekarang, Baca Caranya di Sini

2. 20 persen untuk masa depan

Persiapan untuk masa depan biasanya mencakup dana darurat, asuransi jiwa dan asuransi kesehatan, dana pensiun, hingga dana untuk membeli rumah.

Berbagai produk keuangan dan investasi bisa digunakan untuk alokasi masa depan, seperti tabungan, deposito, asuransi, dan reksa dana.

Jika sudah tahu instrumen mana yang digunakan untuk alokasi masa depan, jangan lupa pelajari pula kelebihan dan kekurangannya, ya.

Apabila kamu memilih investasi, penting untuk memahami risiko dari instrumen yang dipilih.

Ingat, uangmu adalah tanggung jawabmu!

Baca Juga: Untuk Pendidikan Anak, Lebih Baik Tabungan Pendidikan atau Asuransi Pendidikan, ya? Ketahui Kelebihan dan Kekurangan Masing-masing

3. 30 persen untuk cicilan

Menjalani kehidupan sehari-hari tentu membutuhkan tempat tinggal dan fasilitas lainnya.

Nah, alokasi untuk cicilan seperti membeli rumah dan kendaraan perlu diutamakan juga, loh.

Jika kamu memiliki hutang dan cicilan untuk hal yang produktif seperti membeli rumah, tidak jadi masalah besar.

Yang penting, jangan alokasikan gajimu sebanyak 30 persen ini untuk hal-hal konsumtif yang kurang bermanfaat.

Jika sudah terlanjur berhutang untuk pengeluaran konsumtif, segera lunasi agar bisa fokus membayar cicilan yang lain.

Baca Juga: 8 Tips Atur Keuangan Bagi Mahasiswa yang Membiayai Pendidikan Sendiri, Anggaran Gaya Hidup Paling Dicermati!

4. 40 persen untuk kebutuhan utama

Angka 40 persen ini bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Mulai dari makan, biaya transportasi, tagihan langganan, pakaian, dan lain sebagainya.

Semua yang bersifat kebutuhan pokok dan rutin berjalan setiap bulannya, dapat diambil dari 40 persen alokasi ini.

Namun, khusus untuk pengeluaran mendadak seperti masuk rumah sakit, maka pos keuangannya bisa diambil dari alokasi 20 persen masa depan.

Begitulah metode 10-20-30-40 yang bisa kamu terapkan.

Yang perlu diingat adalah terus berusaha untuk bisa menghasilkan pendapatan.

Sebab, perencanaan keuangan dimulai dengan menghasilkan uang terlebih dulu, lalu berlanjut untuk penggunaan dan membelanjakan penghasilan setiap bulan.

Semoga bermanfaat!

(*)