Find Us On Social Media :

Takut Berinvestasi Saham? Investasi Peer to Peer Lending Bisa Menjadi Alternatif Mudah Milenial Tumbuhkan Aset

By Ragillita Desyaningrum, Rabu, 14 April 2021 | 16:02 WIB

P2P lending pada dasarnya merupakan kegiatan pinjam-meminjam antar perorangan dengan perantara sebuah platform online.

Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum

Grid.ID – Bagi milenial yang masih takut untuk berinvestasi, Peer to Peer (P2P) Lending bisa menjadi alternatif.

P2P lending pada dasarnya merupakan kegiatan pinjam-meminjam antar perorangan dengan perantara sebuah platform online.

Seseorang yang meminjamkan dananya (lender) pada peminjam akan mendapatkan keuntungan berupa sebagian dari biaya bunga yang dibayarkan peminjam.

Baca Juga: Waspada Investasi Bodong dengan Keuntungan Tinggi, Simak Cara Membedakan Asli Atau Palsunya di Sini!

Munculnya bisnis fintech P2P lending ini tidak terlepas dari peranan pemberi pinjaman atau lender usia milenial yang menempatkan dananya.

Seperti yang dikutip dari Kontan.co.di (24/08/2020), sebanyak 69.81 persen lender berusia 19 hingga 43 tahun sedangkan 26.69 persen berusia 35-54 tahun.

Adapun lender yang berusia di bawah 19 tahun dan lebih dari 54 tahun masing-masing 1,38 persen dan 2,75 persen.

Baca Juga: Sesuai Pepatah 'Jangan Taruh Telur di Satu Keranjang', Intip Alasan Penting untuk Letakkan Dana Investasi di Beberapa Instrumen!

Menurut Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), kehadiran fintech P2P lending merupakan sebuah inovasi baru di mana masyarakat bisa menjadi lender hanya dengan dana Rp 100ribu atau bahkan di bawah itu.

Mengutip Kompas.com, P2P menawarkan potensi imbal hasil yang cukup menarik, yaitu lebih besar dari kebanyakan produk obligasi maupun deposito bank.

Dan yang terpenting, tingkat imbal hasil P2P bebas dari spekulasi pasar dan tidak terpengaruh fluktuasi harga di pasar investasi.