Find Us On Social Media :

Selain Kerja Sampingan, Ada 2 Kegiatan yang Bisa Kamu Lakukan Supaya Penghasilan Bertambah, Ada Apa Saja?

By Nisrina Khoirunnisa, Kamis, 29 April 2021 | 16:15 WIB

Ilustrasi kerja di kantor

Laporan Wartawan Grid.ID, Nisrina Khoirunnisa

Grid.ID - Kondisi pandemi Covid-19 yang mewabah di dunia, termasuk Indonesia, membuat banyak sektor melemah karena terhambatnya aktivitas normal secara langsung.

Belum lagi para pekerja perusahaan yang di-PHK, tentu membuat masyarakat harus memutar otak agar bisa mendapat penghasilan di kondisi pandemi Covid-19.

Tak heran jika banyak bisnis rumahan yang mulai terbangun sejak pandemi Covid-19.

Bahkan, ada beberapa pekerjaan sampingan yang mulai dikerjakan orang-orang saat pandemi Covid-19.

Apalagi sejak adanya kemudahan akses digital, maka setiap orang bisa melakukan kegiatan secara jarak jauh.

Dilansir dari Kompas.com, beberapa pekerjaan yang bisa dilakukan saat pandemi Covid-19 antara lain menjadi desainer sampai penulis online.

Tentu saja semua pekerjaan sampingan itu dilakukan untuk menambah penghasilan tambahan.

Baca Juga: Hidup di Jakarta dengan Penghasilan Standar UMR? Tetap Bisa Nabung Kok, Cermati Cara Kelolanya di Sini

Sebenarnya, ada 2 kegiatan lain yang bisa menambah penghasilan apabila dipelajari dengan giat.

Dilansir dari Kontan.co.id, berikut 2 kegiatan yang bisa dilakukan untuk menambah penghasilan.

1. Investasi di instrumen pendapatan tetap

Investasi adalah salah satu solusi untuk menambah penghasilan secara pasif.

Kita bisa menginvestasikan beberapa persen uang yang kita miliki ke dalam instrumen pendapatan tetap.

Di antaranya adalah deposito dan surat utang negara maupun swasta.

Imbal hasil yang didapat dari instrumen pendapatan tetap bisa terus bertambah setiap bulannya, bergantung dengan modal yang ditanamkan.

Baca Juga: Sedang Hobi Berinvestasi Tapi Mendadak Gagal? Lakukan 3 Cara Ini saat Portfoliomu Terpuruk

Namun, perlu diingat jika deposito perbankan akan memberi imbal hasil yang maksimal jika ditarik pada waktu jatuh tempo.

Apabila kita menarik dana deposito lebih cepat dari jatuh tempo, tentu saja akan dikenakan pinalti.

Selain menggunakan instrumen pendapatan tetap untuk menambah penghasilan, jangan lupa untuk tetap memiliki aset lancar, seperti tabungan yang setara 15 persen -20 persen dari kekayaan bersih.

2. Trading saham

Saat ini, banyak investor saham yang berpindah haluan menjadi trader.

Perlu diingat, bahwa investasi saham dengan trading saham adalah dua hal yang berbeda.

Seorang trader akan memanfaatkan momen naik turunnya suatu saham untuk transaksi jangka pendek.

Baca Juga: Gak Melulu Merugikan, Simak Enaknya Punya Kartu Kredit untuk Transaksi Pembayaran

Namun, proses belajar untuk menjadi trader harus benar-benar dilakukan secara teliti agar imbal hasilnya mendapat keuntungan maksimal.

Selain imbal hasil yang tinggi, risiko yang terjadi pun bisa terbilang tinggi juga, loh.

Volatilitas atau fluktuasi harga saham dalam jangka pendek terbilang cukup tinggi dan tidak dapat diprediksi.

Dapat disimpulkan, menjadi trader membutuhkan mental dan pengalaman yang tinggi agar mengenal karakter suatu saham dengan baik.

Maka, penting untuk menguasai ilmu analisis teknikal dengan baik agar pola-pola tertentu bisa diterapkan saat trading saham.

Semoga bermanfaat!

(*)