Find Us On Social Media :

Trauma Usai Alami Gempa dan Tsunami Palu di Tahun 2018, Pasha Ungu Ngaku Masih Terbayang-bayang dan Takut Masuk ke Gedung Tinggi: Kalau Ada Apa-apa Terus Gimana?

By Mahdiyah, Kamis, 27 Mei 2021 | 14:09 WIB

Pasha Ungu

Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah

Grid.ID - Masih ingat dengan gempa dan tsunami yang terjadi di Palu pada 2018 lalu?

Gempa yang terjadi pada Jumat (28/9/2018) itu pun menelan ratusan korban jiwa.

Selain itu, mengutip KOMPAS.com pada Kamis (27/5/2021), pada pukul 17.22 WIB, tsunami pun langsung menerjang dengan ketinggian mencapai 6 meter.

Tak berhenti di situ, gempa susulan pun terus terjadi seusai tsunami tersebut.

Selain itu, ratusan warga juga harus kehilangan tempat tinggal.

Salah satu korban yang selamat adalah Pasha Ungu yang saat itu menjabat sebagai wakil wali kota Palu.

Bahkan, videonya yang tengah berusaha menenangkan Wali Kota Palu pun beredar luas.

Baca Juga: Niat Hati Pamer Kecantikan Paripurna Bak Putri Arab, Istri Pasha Ungu Malah Terpancing Emosi hingga Singgung Soal Kepalsuan: Siapa yang Bisa Berbuat Baik, Bukan Pura-pura Baik!

Tak hanya itu, ia dan sang istri, Adelia harus tidur di tenda pengungsian bersama dengan masyarakat karena tak ada lagi tempat tinggal.

Selain itu, gempa yang datang terus menerus membuat mereka takut jika berada di dalam ruangan.

Ternyata musibah tersebut masih meninggalkan trauma bagi pelantun lagu "Demi Waktu" itu.

Melansir kanal Youtube TRANS7 OFFICIAL pada Kamis (27/5/2021), ia mengatakan bahwa dirinya masih trauma.

"Takut, sampai sekarang masih takut," ujarnya.

Bak masih mengingat kejadian gempa tersebut, Pasha selalu dibayangi rasa takut saat memasuki gedung tinggi.

Baca Juga: Punya Istana Seluas 6000 Meter Persegi, Pasha Ungu Pernah Kehabisan Duit saat Kampanye Sampai 20 Kartu Debitnya Tak Bisa Dipakai: Itu Sudah Ngantri di Kasir, Seorang Pasha Rp 400 Ribu Aja Ga Punya!

"Sekarang kalau masuk gedung-gedung tinggi teh, ini gimana kalau ada apa-apa terus gimana? Mau ke mana?" lanjutnya.

Bayangan evakuasi dari gedung pun terus ia pikirkan saat masuk gedung tinggi.

"Mau ke mana? Pikirnya kaya yang sudah evakuasi," sambung Pasha.

(*)