Find Us On Social Media :

Wawancara Lamanya Soal Tipe Wanita Idaman Kembali Mencuat, Park Seo Joon Tuai Kontroversi dari Netizen Gegara Pernyataannya

By Rizqy Rhama Zuniar, Senin, 28 Juni 2021 | 14:57 WIB

Park Seo Joon

"Aku mendengar masa kecil seseorang selamanya akan membentuk perspektif seseorang tentang kehidupan," kata Park Seo Joon.

"Tampaknya masa kecil yang tidak dicintai menyebabkan kehidupan dewasa yang bermasalah, tidak memiliki keterampilan sosial yang baik, atau yang paling ekstrim bisa berakhir menjadi penjahat," jelasnya.

Oleh karena itu, Park Seo Joon menginginkan seorang wanita yang bisa selalu ada untuk anak-anaknya kelak.

"Aku akan menjadi sosok ayah yang baik bagi mereka, tetapi anak-anak membutuhkan ibu mereka, itu mungkin bisa salah tapi bagiku inilah jawabanku sekarang," kata Park Seo Joon.

Baca Juga: Kejutkan Penggemar, Park Seo Joon Disebut Bakal Bintangi Film 'Captain Marvel 2: The Marvels' Bareng Brie Larson

Ketika ditanya soal penampilan fisik wanita idamannya, Park Seo Joon mengungkapkan bahwa ia suka dengan perempuan yang tinggi dan kurus.

"Aku menemukan wanita yang membawa naluri protektifku muncul, menurutku jika mereka tinggi, mereka akan baik-baik saja hidup sendiri," kata Park Seo Joon.

"Aku suka wanita yang membuatku khawatir, dan wanita kurus cenderung seperti itu," imbuhnya.

Siapa sangka, wawancara 7 tahun silam itu kini menuai kontroversi di kalangan netizen.

Buntut dari wawancara tersebut, tak sedikit netizen yang mencibir Park Seo Joon lantaran pernyataannya yang dinilai memandang kehidupan orang sebelah mata.

"Yah, kepercayaan patriarki yang sangat tua,"

"Bagaimana seorang anak yang memiliki ibu bekerja secara otomatis menyebabkan masa kanak-kanak yang tidak dicintai? Itu lompatan besar,"

"Aku cukup yakin tidak semua penggemarnya memiliki masa kecil yang penuh kasih sayang, dia seharusnya lebih bijaksana dengan kata-katanya,"

"Aku mengerti dia ingin seseorang menjadi ibu rumah tangga tetapi mengatakan seseorang bisa berakhir menjadi penjahat? Itu melewati batas,"

"Dia sepertinya tidak tahu bagaimana kata-katanya akan menyakiti banyak orang, aku melihat seperti apa perspektifnya,"

(*)