Find Us On Social Media :

1,4 Juta Dosis Vaksin Merek Sinopharm Mendarat di Tanah Air, Simak Keunggulan Vaksin Tersebut!

By Novia, Rabu, 14 Juli 2021 | 19:09 WIB

Ilustrasi vaksin covid-19

Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti

Grid.ID - Baru-baru ini Presiden Joko Widodo mengumumkan kedatangan vaksin covid-19 di Indonesia.

Jika beberapa hari sebelumnya ada 10 juta dosis vaksin jenis sinovac.

Kini, 1,4 juta vaksin jenis sinopharm menyusul kedatangannya di Indonesia.

Lewat postingan Instagram @jokowi yang dikutip Grid.ID, Rabu (14/7/2021), vaksin sinopharm siap diedarkan dan dipakai masyarakat Indonesia.

"Sebanyak 1.408.000 dosis vaksin siap pakai merek Sinopharm tiba di Indonesia siang ini, di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dengan pesawat Garuda Indonesia," ungkap Jokowi.

Tak sekali datang, Presiden mengabarkan beberapa hari ke depan vaksin yang sama akan kembali didatangkan.

"Dalam tiga hari mendatang, empat juta vaksin Sinopharm akan datang lagi," ujarnya.

Baca Juga: Kritik Batalnya Vaksin Covid-19 Dijual di Apotek, Hotman Paris Sentil Keras Pihak yang Nyinyiri Kebijakan Baru dan Pemerintah RI dengan Kalimat Pedas Ini!

"Vaksin-vaksin merek Sinopharm ini akan digunakan dalam program Vaksinasi Gotong Royong melengkapi vaksin program pemerintah untuk mempercepat kekebalan komunal di tanah air menghadapi pandemi Covid-19," pungkas Jokowi.

Presiden Joko Widodo umumkan kedatangan vaksin merek sinopharm.

Sebelumnya, masyarakat Indonesia memang lebih familiar dengan vaksin jenis sinovac.

Lantas apa beda dan keunggulan vaksin jenis sinovac dengan vaksin sinopharm?

Dikutip dari Kompas.com, vaksin sinopharm dan sinovac memang sering digunakan untuk masyarakat di Tanah Air.

Sama-sama buatan China, vaksin Sinovac dan Sinopharm ini keduanya menggunakan teknologi virus yang dimatikan.

Baca Juga: Tak Hanya Singgung soal Covid-19, Dokter Lois Owien Sindir Raffi Ahmad soal Vaksin hingga Nagita Slavina Jadi Janda Kembang

Ya, dua vaksin ini telah dibuat dari virus yang dimatikan melalui proses kimiawi.

Di mana virus yang telah mati itu tidak akan menyebabkan manusia mengalami infeksi Covid-19.

Namun, materi genetiknya akan tetap terdeteksi oleh sistem imun.

Sehinggan sistem imun akan membentuk antibodi yang akan membentuk pertahanan terhadap virus SARS-CoV-2.

Hanya saja, vaksin dengan virus yang dilemahkan ini harus menerima beberapa kali dosis untuk membangun respons imun jangka panjang.

Menurut hasil uji klinis ke-3 vaksin Sinopharm ini, menunjukkan 2 dosis vaksin yang memiliki efikasi 79 persen dalam melawan simptomatik Covid-19.

Selain itu, antibodi dari vaksin tersebut akan terbentuk 14 hari setelah dosis vaksin kedua disuntikkan.

Baca Juga: Bantu Pemerintah Lawan Covid-19, Shopee Serahkan 1000 Tabung Oksigen dan 1 Juta Vaksin

Sedangkan vaksin Sinovac, efikasinya berbeda-beda di beberapa negara.

Masih dikutip dari Kompas.com, efikasi Sinovac di Brazil tercatat berada di angka 51 persen setelah dua minggu mendapatkan vaksin kedua.

Selain itu, vaksin Sinovac terbukti 100 persen untuk mencegah Covid-19 dengan gejala parah dan risiko dirawat di rumah sakit.

Sedangkan di Indonesia, efikasi vaksin Sinovac sebesar 65,3 persen.

(*)