Find Us On Social Media :

Masuk Situs Warisan Alam UNESCO, Ini Fakta Menarik Taman Nasional Lorentz, Ternyata Terluas di Asia Tenggara

By Devi Agustiana, Kamis, 15 Juli 2021 | 15:09 WIB

Puncak Cartensz di Taman Nasional Lorentz.

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.ID – Sebagai warga Indonesia, kita patut berbangga karena Bumi Pertiwi ini memiliki keanekaragaman tak terhingga.

Indonesia sudah menjadi rumah bagi berbagai macam jenis tumbuhan dan hewan.

Keanekaragaman hayati ini harus dilestarikan agar generasi ke depan bisa menikmatinya.

Nah, dalam menjaga situs alam di dunia, World Heritage Comitee (WHC) pun berupaya melindungi tempat tersebut dengan membuat Daftar Warisan Dunia UNESCO, yakni World Culture Heritage List dan World Natural Heritage List.

Mengutip Parapuan.co, diketahui WHC merupakan instrumen internasional untuk mengakui alam dan keanekaragaman hayati di dalamnya, seperti ekosistem, geologi, dan fenomena alam.

Salah satu tempat yang masuk ke dalam World Natural Heritage UNESCO adalah Taman Nasional Lorentz.

Taman ini terletak di Papua dan menjadi taman nasional terbesar di Asia Tenggara.

Baca Juga: 4 Fakta Unik Taman Nasional Baluran, ‘Africa van Java’ yang Punya Banyak Spot Instagramable

Berikut Grid.ID lansir dari Tribun Timur, fakta menarik Taman Nasional Lorentz.

1. Asal nama

Pada 1999 taman ini sudah diterima sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, loh.

Di sana, terdapat persediaan mineral dan operasi pertambangan berskala besar.

Adapun untuk nama, ternyata diambil dari seorang penjelajah asal Belanda, Hendrikus Albertus Lorentz yang melewati daerah tersebut pada tahun 1909.

Ini merupakan ekspedisinya yang ke-10 di Taman Nasional Lorentz.

2. Keanekaragaman hayati

Ternyata kawasan ini juga menjadi salah satu di antara 3 kawasan di dunia yang mempunyai gletser di daerah tropis.

Terbentang dari puncak gunung yang diselimuti Salju (5.030 meter dpl), hingga membujur ke perairan pesisir pantai dengan hutan bakau dan batas tepi perairan Laut Arafura.

Baca Juga: Menjelajah Keindahan Pulau Padar di Taman Nasional Komodo, Keeksotisan Alam yang Punya Sejarah Unik

Di sana, ada 34 tipe vegetasi, di antaranya hutan rawa, hutan tepi sungai, hutan sagu, hutan gambut, pantai pasir karang, hutan hujan lahan datar/lereng, hutan hujan pada bukit, hutan kerangas, hutan pegunungan, padang rumput, sampai lumut kerak.

Untuk jenis-jenis tumbuhannya, antara lain nipah (Nypa fruticans), bakau (Rhizophora apiculata), Pandanus julianettii, Colocasia esculenta, Avicennia marina, Podocarpus pilgeri, dan Nauclea coadunata.

3. Beragam satwa

Adapun burung yang menjadi ciri khas taman ini yaitu, 2 jenis kasuari, 4 megapoda, 31 jenis merpati, 30 jenis kakatua, 13 jenis burung udang, 29 jenis burung madu, dan 20 jenis endemik (Cendrawasih ekor panjang atau Paradigalla caruneulata dan puyuh salju atau Anurophasis monorthonyx).

Sedangkan satwa mamalia yang tercatat antara lain babi duri moncong panjang (Zaglossus bruijnii), babi duri moncong pendek (Tachyglossus aculeatus), 4 jenis kuskus, walabi, kucing hutan, dan kanguru pohon.

Baca Juga: Masuk Google Doodle Hari Ini, Inilah 7 Fakta Taman Nasional Bunaken yang Jadi Surganya Snorkeling Dunia

4. Kekayaan budaya

Kekayaan budaya di taman ini sudah berumur lebih dari 30 ribu tahun dan merupakan tempat kediaman Suku Nduga, Dani Barat, Suku Amungme, Suku Sempan dan Suku Asmat.

Bahkan, diperkirakan masih ada masyarakat yang hidup terpencil di hutan ini.

Akan tetapi, belum terekspos dengan manusia modern.

Adapun Suku Asmat sendiri terkenal dengan keterampilan memahat patung.

(*)