Find Us On Social Media :

Pilu! Bocah 8 Tahun Jadi Yatim Piatu Lantaran Orang Tua dan Kakeknya yang Positif Covid-19 Meninggal dalam Waktu Berdekatan, Kapolres Sukoharjo Langsung Turun Tangan Lakukan Hal Tak Terduga

By Mahdiyah, Kamis, 29 Juli 2021 | 09:56 WIB

Foto AKBP Wahyu Nugroho dan Ashar Al Ghifari Putra Setiawan.

Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah

Grid.ID - Baru-baru ini, kisah pilu menyayat hati datang dari seorang anak kecil berusia 8 tahun, Ashar Al Ghifari Putra Setiawan.

Dirinya merupakan seorang yatim piatu.

Ya, mengutip TribunSolo.com pada Rabu (28/7/2021), diketahui ibunya, Haryanti, meninggal pada Rabu (21/7/2021).

Almarhumah meninggal usai berjuang melawan Covid-19 saat dirawat di RSUD Dr Moewardi, Solo.

Sedangkan, sang ayah, Deni Budi, juga meninggal dua hari kemudian.

Ayah Ghifari diketahui juga positif Covid-19.

Tak berhenti di situ cobaan yang diterima oleh Ghifari.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020: Kasus Covid-19 dari Kalangan Atlet Nihil, Jepang Raih Rekor Penambahan Kasus Harian Tertinggi

Kakek Ghifari, bernama Sutrisno, juga meninggal usai dinyatakan positif Covid-19.

Menurut kakak dari Deni Budi, Eni Sulistyowati, Ghifari kini tinggal bersama neneknya.

"Saat ini, Ghifari, tinggal bersama Nenek dan Pamannya," ujar Eni.

Agaknya kisah hidup Ghifari begitu menyayat hati Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setiawan.

Ia pun langsung turun tangan melakukan hal tak terduga.

Mengutip TribunJateng.com pada Rabu (28/7/2021), Wahyu Nugroho rencananya akan mengangkat Ghifari sebagai anak asuhnya.

"Secara moral dan emosional, kami bertanggungjawab terhadap anak ini. Karena itu nantinya dia akan kami pantau dan berikan bantuan yang diperlukan olehnya. Termasuk dalam hal pendidikan," jelasnya.

 Baca Juga: Dukung Pemulihan Pasien Covid-19, KG Media Bekerja Sama dengan PMI dan Komunitas Plasmahero.id Ajak Masyarakat Donorkan Plasma Konvaselen

Kendati menjadi anak asuhnya, Wahyu Nugroho menjelaskan bahwa Ghifari akan tetap tinggal bersama bibinya, Eni.

Selain itu, ia juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi membantu Ghifari.

"Selama kami di sini, kami komitmen akan memberikan bantuan. Mudah-mudahan nanti, karena ini humanisme, kami mungkin akan menggandeng rekan-rekan, partisipasi masyarakat lain untuk dapat membantu kelangsungan pendidikan dari Gifari," lanjutnya.

(*)