Find Us On Social Media :

Tya Ariestya Bagikan Kabar Mengejutkan, Ibu dan Suaminya Ternyata Derita Penyakit Ini Sampai Harus Lakukan Pengobatan Darurat

By Devi Agustiana, Jumat, 27 Agustus 2021 | 16:50 WIB

Tya Ariestya beberkan penyakit yang diderita ibu dan suaminya.

Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.ID – Melalui media sosial, artis Tya Ariestya membagikan kabar kurang mengenakkan.

Ternyata sang ibu diketahui menderita tinnitus.

Dalam unggahan Instagram Story Tya Ariestya yang Grid.ID kutip pada Jumat, 27 Agustus 2021, ia terlihat mengajak ibunya pergi ke dokter.

Di sana, dijelaskan bahwa sang ibu menderita gangguan pendengaran tinnitus.

Ternyata, bukan hanya ibunda, tapi suami Tya Ariestya juga mengalami hal serupa sejak 2017.

Bahkan, diakui artis berusia 35 tahun itu, Irfan Ratinggang sudah cukup lama menggunakan alat terapi tinnitus.

 

Diwartakan Mayo Clinic, tinnitus adalah ketika mengalami dering atau suara lain di salah satu atau kedua telinga.

Baca Juga: Telinga Berdengung Alias Tinnitus, Kenali Kondisinya, Apakah Bahaya?

Kebisingan yang didengar saat menderita tinitus tidak disebabkan oleh suara eksternal, dan orang lain tidak dapat mendengarnya.

Tinnitus adalah masalah umum dan mempengaruhi sekitar 15% sampai 20% orang, serta biasa terjadi pada orang dewasa yang lebih tua.

Tinnitus paling sering digambarkan sebagai telinga berdenging, meskipun tidak ada suara eksternal.

Adapun gejala yang bisa dikategorikan tinnitus seperti suara berdengung, gemuruh, sampai desis.

Dalam beberapa kasus, suaranya bisa sangat keras sehingga mengganggu kemampuan untuk berkonsentrasi atau mendengar suara eksternal.

Dalam kasus yang jarang terjadi pun, tinnitus dapat terjadi sebagai denyut berirama atau suara mendesing, seringkali bersamaan dengan detak jantung.

Kondisi itu disebut tinitus pulsatil.

Baca Juga: Telinga Berdengung Menunjukan 5 Tanda ini Pada Tubuh, Jangan Disepelekan!

Sejumlah kondisi kesehatan dapat menyebabkan atau memperburuk tinnitus, seperti:

1. Kehilangan pendengaran

Ada sel rambut kecil dan halus di telinga bagian dalam (koklea) yang bergerak saat telinga menerima gelombang suara.

Gerakan ini memicu sinyal listrik di sepanjang saraf dari telinga ke otak (saraf pendengaran).

Otak menafsirkan sinyal-sinyal ini sebagai suara.

Jika rambut di telinga bagian dalam bengkok atau patah, maka bisa "membocorkan" impuls listrik acak ke otak dan menyebabkan tinnitus.

2. Infeksi telinga atau penyumbatan saluran telinga

Saluran telinga bisa tersumbat oleh penumpukan cairan (infeksi telinga), kotoran telinga, atau benda asing lainnya.

Penyumbatan dapat mengubah tekanan di telinga sehingga menyebabkan tinitus.

Baca Juga: Mengenal Gendang Telinga Bolong yang Sempat Dialami Aura Kasih sampai Lakukan Operasi, Hal Sepele ini Penyebabnya

3. Cedera kepala atau leher

Trauma kepala atau leher dapat memengaruhi telinga bagian dalam, saraf pendengaran, atau fungsi otak yang terkait dengan pendengaran.

Cedera seperti itu biasanya menyebabkan tinnitus hanya pada satu telinga.

4. Obat-obatan

Sejumlah obat dapat menyebabkan atau memperburuk tinnitus.

Umumnya, semakin tinggi dosis obat-obatan, semakin buruk tinitusnya.

Siapa pun dapat mengalami tinnitus, tetapi faktor-faktor ini dapat meningkatkan risikonya:

- Paparan kebisingan yang keras.

- Usia

- Seks (pria lebih mungkin mengalami tinnitus).

- Penggunaan tembakau dan alkohol.

- Masalah kesehatan tertentu. Obesitas, masalah kardiovaskular, tekanan darah tinggi, dan riwayat radang sendi atau cedera kepala bisa meningkatkan risiko tinnitus.

(*)