Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Usia kehamilan Kesha Ratuliu diketahui sudah menginjak 5 bulan.
Sayangnya, baru-baru ini keponakan Mona Ratuliu ini harus dirawat karena menderita GERD.
Menurut Kesha, sejak awal kehamilan asam lambungnya memang sering naik namun tidak dihiraukannya.
Namun beberapa minggu terakhir, Kesha mengalami mual berlebihan hingga membuatnya deg-degan.
Usut punya usut, asam lambung yang semakin parah diderita Kesha Ratuliu ternyata disebabkan oleh stress.
“Setelah aku pikir-pikir, asam lambungku mulai parah semenjak aku tau ibu hamil kalo kena Covid tuh bahaya banget,” tulis Kesha yang dikutip dari Instagram @kesharatuliu05 pada Rabu (25/08/2021).
Pada akhirnya, aktris berusia 23 tahun ini memutuskan untuk mengontrol pikirannya dan berkonsultasi dengan psikolog.
Saat memasuki trimester dua dan tiga, ibu hamil memang sangat rentan mengalami kenaikan asam lambung.
Asam lambung naik atau refluks asam adalah kondisi ketika cairan asam yang ada di lambung bocor dan naik ke kerongkongan (esofagus).
Melansir Nakita.id, asam lambung yang naik saat hamil disebabkan oleh tekanan pada lambung akibat bayi yang semakin membesar.
Ibu hamil yang mengalami kondisi ini biasanya akan merasakan nyeri atau panas seperti sensasi terbakar di tengah dada atau tepat di atas perut.
Bahkan, sensasi ini bisa dirasakan hingga ke tenggorokan hingga memunculkan rasa pahit atau asam di mulut.
Kondisi ini tidak boleh diabaikan karena dapat membuat ibu hamil merasa sakit di tenggorokan dan kesulitan menelan.
Jika dibiarkan terus menerus, asam lambung yang naik ke kerongkongan dapat menimbulkan radang dan luka penyempitan.
Ada beberapa faktor lain yang memicu asam lambung naik pada ibu hamil, salah satunya adalah kecemasan atau stress.
Diwartakan oleh Kompas.com, beberapa penelitian juga telah membuktikan bahwa kecemasan dapat memperburuk gejala asam lambung.
Seperti penelitian pada tahun 2018 yang melibatkan 19.000 orang membuktikan bahwa mereka yang mengalami kecemasan lebih mungkin mengalami gejala GERD.
Berkat penelitian ini, peneliti menemukan beberapa kemungkinan alasan fisik untuk hal tersebut, yaitu:
- Kecemasan dapat mengurangi tekanan pada sfinger esofagus bawah yang merupakan pita otot untuk menjaga perut tetap tertutup dan mencegah asam bocor ke kerongkongan.
- Respons stres dan kecemasan dapat menyebabkan ketegangan otot berlangsung lama, lalu mempengaruhi otot-otot di sekitar perut, meningkatkan tekanan pada dan mendorong asam ke atas.
- Tingkat kecemasan yang tinggi dapat meningkatkan produksi asam lambung. (*)