Laporan Wartawan Grid.ID, Rizqy Rhama Zuniar
Grid.ID - Maia Estianty belum lama ini berbagi cerita mengenai masa getir kehidupannya.
Meski kini hidupnya telah makmur, siapa sangka jika Maia Estianty butuh waktu bertahun-tahun untuk bisa menikmati kehidupannya saat ini.
Seperti yang diketahui, pasca bercerai dari Ahmad Dhani, Maia Estianty tak hanya kehilangan suami, namun juga ketiga putranya sekaligus.
Pasalnya, pasca berpisah dari Ahmad Dhani, Maia Estianty sempat mengungkapkan bahwa ia kesulitan bertemu dengan ketiga putranya.
Selain suami dan ketiga putranya, di waktu yang bersamaan, istri dari Irwan Mussry itu pun juga kehilangan rekan kerja dan harta kekayaannya.
Beruntung, Maia Estianty menemukan solusi dalam melewati masa getir kehidupannya kala itu.
Hal itu diungkapkan Maia Estianty dalam video yang diunggah di saluran YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo, pada Senin (30/8/2021).
Kepada Denny Sumargo, Maia Estianty mengatakan bahwa masa paling getir di hidupnya adalah saat bercerai dengan Ahmad Dhani.
"Paling getir ya pada saat perceraian pertama, itu keras banget, karena semua kan dihilangkan, suami, pasangan, harta, anak, sampai pasangan kerja, kerja dibubarin segala macam," kata Maia Estianty.
Maia Estianty kemudian menceritakan masa-masa saat dirinya kehilangan keluarga, rekan kerja hingga harta kekayaannya.
"Itu kayak secara hampir bersamaan semuanya nol, langsung diambil sama Tuhan, hampir bersamaan, barengan," kata Maia Estianty.
"Pertama suami dulu, terus partner kerja, terus habis itu gugat, anak mulai hilang, habis itu rumah hilang karena aku harus pindah dari rumah keluar," jelasnya.
Meski demikian, Maia Estianty beruntung bisa menemukan solusi dari masalah yang dihadapinya kala itu, yakni dengan bercerita ke sahabat terdekatnya.
"Banyak curhat ke teman-teman dekat, karena waktu itu aku nggak mau ngomong di media manapun," kata Maia Estianty.
Selain bercerita ke teman terdekat, Maia Estianty juga berbagi cerita soal persoalan hidupnya kepada keluarga.
Selain itu, Maia Estianty memilih membaca beberapa kitab, sampai akhirnya ia menemukan jawaban dari persoalan hidupnya.
(*)