Laporan Wartawan Grid.ID, Daniel Ahmad
Grid.ID - Masalah orientasi seksual menjadi perhatian lain dalam kasus penyalahgunaan narkoba yang melibatkan Coki Pardede.
Dari sebuah pernyataan Polisi, terungkap sebuah pengakuan bahwa Coki Pardede memiliki kelainan.
Saat urusan pribadinya menjadi sorotan, beberapa waktu lalu Coki Pardede sempat mengemukanan pandangannya soal menikah.
Ketika pernikahan menjadi hal yang lumrah dan sakral bagi masyarakat Indonesia, Coki Pardede memiliki dua alasan untuk tidak menjadikannya prioritas.
"Yang pertama jawabannya adalah saya akan menikah pada saat saya ingin menikah," kata Coki seperti dikutip Grid.ID dari sebuah video yang diunggah di kanal YouTube pribadinya, 12 April 2020.
"Dan saya tidak akan membiarkan lingkungan, orang tua, atau circle terdekat saya, mendikte saya kapan saya harus menikah. Itu jawabannya," sambungnya menambahkan.
Bagi Coki, pernikahan adalah suatu keputusan yang sangat besar untuk masing-masing orang.
Pasalnya yang bertanggung jawab dalam pernikahan tersebut nantinya adalah orang itu sendiri, bukan lingkuhan yang menaruh ekspektasi padanya.
Selain masalah dorongan diri, prinsip lain juga dipegang teguh oleh rekan Tretan Muslim itu.
"Yang kedua adalah pernikahan itu buat gue pilihan, bukan kewajiban," ungkap Coki
"Sehingga pada saat pernikahan itu adalah pilihan, itu menjadi prioritas keempat, kelima atau bukan jadi prioritas pertama dalam hidup gua," paparnya menjelaskan.
Karena alasan tersebut, Coki mengaku bahwa ia menjadi tidak terburu-buru dan terdesak untuk mengejar pernikahan.
"Saat lu punya mindset pernikahan adalah sebuah pilihan, hidup lu akan lebih santai dan lu akan bisa mengambil keputusan dengan lebih logic," imbuhnya.
Selain dari keterangan Polisi dan heboh sebuah ucapan Coki menonton porno sesama jenis, cara tak lazim rekan Tretan Muslim itu menggunakan sabu juga menjadi sorotan.
Didapatkan dari keterangan polisi, Coki menggunakan sabu dengan cara anal.
Seperti diketahui, Coki diamankan dengan barang bukti 0,3 gram di rumahnya di Claster Foresta, Cisauk, Tangerang, Banten, pada Rabu, (1/9/2021) pukul 22.00 WIB.
Penangkapak Coki dilakukan, setelah sebelumnya kurir berinisial WL, lebih dahulu diamankan.
Setelah melakukan pemeriksaan lebih lanjut, Polisi kemudian menangkap pemasok berinisial RA, di kawasan Pabuaran, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Jumat (3/9/2021).
Berdasarkan permohonan dan hasil asesmen, Coki dan WL saat ini sudah menjalani rehabilitasi sejak sabtu (4/9/2021) malam.
(*)