Find Us On Social Media :

Jika Lelaki Ini Injak Bayinya Sampai Mati, Seorang Anak di Semarang Ini Justru Injak Kepala Ayahnya Sampai Mati dan Dibela Keluarga Karena Alasan Ini

By Rissa Indrasty, Senin, 6 September 2021 | 10:16 WIB

Ilustrasi penganiayaan

Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty

Grid.ID - Seorang pria bernama AR alias Amri di Banten tega menghabisi nyawa istrinya.

Tak hanya itu, AR juga menginjak bayinya yang berusia 40 hari hingga anaknya tewas.

Sebelum kejadian pembunuhan, keduanya sempat terlibat cekcok.

Dikutip Grid.ID melalui GridHot.ID, Minggu (5/9/2021), pelaku AR alias Amri saat itu berada di dalam kamar bersama dengan bayi dan istrinya, mengajak sang istri berhubungan badan, namun ditolak oleh istri itu.

Menurut keterangan dari Kasatreskrim Polres Cilegon, AKP Dadi Perdana, pelaku mengaku khilaf membunuh sang istri lantaran terlanjur emosi.

"Setelah mendapatkan laporan kita langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP), kita sudah langsung menemukan tersangka," kata AKP Dadi Selasa (5/3/2019).

"Tersangka langsung mengakui, karena khilaf," tambahnya.

Baca Juga: Jika Pria Ini Bunuh Bayinya karena Istrinya Tolak Berhubungan Intim, Remaja Ini Tega Habisi Nyawa Pacarnya dan Jasadnya Dimasukkan Ke Lemari TV Usai Hubungan Badan

Saat itu, AR membunuh sang istri dengan cara menyikut bagian dada korban.

Pembunuhan tersebut berbanding terbalik dengan kasus yang terjadi di Jalan Sriwijaya, Kelurahan Tegal Sari, Kecamatan Candisari, Kota Semarang, Kamis (13/5/2021).

Seorang anak justru membunuh ayahnya sendiri dengan cara menginjak kepalanya.

Namun, pelaku pembunuhan tersebut justru dibela keluarga dan tetangganya.

Dikutip Grid.ID melalui Tribunnews.com, Minggu (5/9/2021), diketahui sosok anak yang aniaya ayah kandung sampai tewas tersebut bernama Shandi Kurniawan Pratama (23).

Semantara korban diketahui bernama Nur Awan Agus Santoso (54).

Agus berkelahi dengan anaknya sendiri, Shandi setelah berjualan penyet Lamongan di perukoan Jalan Sriwijaya.

Baca Juga: Geger Istri di Riau Tega Bunuh Suami dengan Cara Keji, Pelaku Masih Sempat Lakukan Hal Ini pada Korban dan Ceritakan Aksinya pada Anak-anaknya

Agus babak belur dianiaya anaknya hingga dirawat di RS Roemani, yang berujung kematian, Senin (17/5/2021).

Setelah kejadian tersebut, keluarga maupun tetangga korban justru membela pelaku dibandingkan Agus.

Hal itu lantaran korban memiliki catatan jelek di keluarga maupun warga.

Kakak kandung korban, Bambang Nurwantoko, mengakui menurut keterangan pelaku, awal mula percekcokan terjadi adalah karena hasil penjualan.

Pada saat itu anak korban menanyakan nota penjualan.

"Anaknya menanyakan, 'notane ndi, entuk duit piro? (notanya mana, dapat uang berapa)," ujarnya saat disambangi di rumah duka, Senin (17/5/2021).

Namun rupanya pertanyaan pelaku menyinggung korban.

Baca Juga: Bak Sudah Naik Pitam dengan Kelakuan sang Suami, Istri di Riau Nekat Bunuh Suaminya dengan Cara Keji

Agus marah kemudian mencekik dan membanting anaknya yang merupakan pelaku.

"Terus terjadi pertengkaran, kemudian terjadi seperti itu," tuturnya.

Menurutnya, pelaku menanyakan hasil penjualan sebab pemilik warung penyet meminta setoran.

Bapak dan anak tersebut bukanlah pemilik warung.

Keduanya bekerja di warung itu sejak dua minggu yang lalu.

"Pengakuan anaknya, bapaknya itu ya diajak kerja."

"Dan yang dipasrahi (dipercaya) pemilik warung adalah anaknya, bukan bapaknya."

Baca Juga: Terkuak! Fakta Baru Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Istri Muda Yosef Akhirnya Mengakui Hal Ini

"Daripada bapakku gak kerjo, mending tak ajak kerjo (daripada bapakku tidak kerja, mending saya ajak kerja)," imbuhnya.

Bambang menuturkan pelaku merupakan anak semata wayang korban.

Sementara korban dan istrinya telah bercerai lama.

"Istri korban berada di rumah lainnya," imbuhnya.

Sementara di mata tetangga, korban dikenal pengangguran, pemabuk dan sering berkelahi dengan anaknya.

Ketua RT 06, Alimin menjelaskan semasa hidupnya korban sering mabuk-mabukan.

Setiap mabuk selalu membuat resah warga sekitar.

Baca Juga: Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Belum Juga Terungkap Hingga Kini, Polisi Ternyata Temukan Benda Ini di Tubuh Amalia

"Kalau orangnya (korban) semasa hidupnya baik."

"Tapi kalau pas minum reseh dan sering ribut," ujar dia.

Menurutnya, korban sering berkelahi dengan anaknya.

Bahkan pelaku sempat diusir pergi dari rumah.

"Sebenarnya anaknya baik, tapi orang tuanya begitulah kalau minum," tuturnya.

Bahkan, ia mengatakan almarhum sering mengajak ribut siapa saja ketika terpengaruh alkohol.

Bahkan korban sering membuat onar di kampungnya.

Baca Juga: Sama Seperti Kisah Ulfa dan Syekh Puji yang Berlandaskan Cinta, Gadis 14 Tahun dan Kakek 50 Tahun Ini Menikah karena Saling Suka Pada Pandangan Pertama

"Di sini sering ribut. Makanya kalau dia (korban) minum, warga pada tutup pintu semua," tuturnya.

Rupanya, kata Kapolrestabes, pertanyaan pelaku memancing emosi ayahnya.

Korban menarik pelaku dengan penuh amarah.

"Pelaku memukul wajah korban sebanyak dua kali hingga terjatuh. Kemudian pelaku menginjak-injak korban sebanyak tiga kali. Pelaku langsung melarikan diri" tuturnya.

Menurutnya, korban mengalami luka berat di kepala.

Saat ditemukan, korban tidak sadar.

Tim medis pun mengevakuasi korban dan dibawa ke RS Roemani Semarang.

Baca Juga: Beda dengan Ulfa yang Tambah Cantik dan Bahagia Meski Dinikahi Syekh Puji Saat Usia 12 Tahun, Gadis Ini Justru Gigit Jari dan Nyesel Abis Nikah di Bawah Umur

Dengan adanya kejadian tersebut, pelaku dilaporkan Mujijono Prastowo.

Pelapor adalah warga Kel Tegalsari Kecamatan Candisari Kota Semarang.

"Setelah dilakukan olah TKP dan dilanjutkan penyelidikan awal, diketahui korban merupakan korban penganiayaan."

"Dan pelakunya dengan cepat dapat ditangkap oleh tim Resmob Satreskrim Polrestabes Semarang selang 3 sampai 4 jam kemudian," jelasnya.

Ia menuturkan pelaku yang ditangkap adalah anak kandung korban sendiri.

Anak korban ditangkap di rumah neneknya tanpa perlawanan pada Kamis (14/5) pukul 10.00.

"Barang bukti yang diamankan berupa kaus milik korban, rekaman CCTV, surat Visum RS Roemani Semarang," tandasnya.

(*)